Wilayah Bengkulu Ini Rawan Bencana saat Musim Hujan, Ini Kata BMKG

Wilayah Bengkulu Ini Rawan Bencana saat Musim Hujan, Ini Kata BMKG

RIO//BE Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bengkulu pada 2022 ini.-(foto: rio susanto/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu mengimbau warga di sembilan wilayah di Bengkulu agar waspada terhadap bencana hidrometeorologi saat musim penghujan.

"Masyarakat agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya akibat hujan lebat dan hujan dengan durasi yang lama," kata Kepala Stasiun Meteorologi Pulau Baai Bengkulu Klaus Johannes Apoh Damanik. 

Sembilan wilayah yang diprediksi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat yaitu Mukomuko, Bengkulu Utara, Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur.

Damanik menjelaskan, hal tersebut disebabkan karena terdapat perlambatan kecepatan dan belokan angin di wilayah Bengkulu.

BACA JUGA:Ratusan Peserta Seleksi PPPK Guru Kota Bengkulu Tunggu Pengumuman Kelulusan

Kemudian kelembapan udara yang cukup basah di lapisan bawah hingga menengah serta udara yang cukup labil menyebabkan adanya potensi pembentukan awan hujan di beberapa wilayah di Provinsi Bengkulu.

Sebelumnya, terkait fenomena ikan yang naik ke permukaan laut, menurut dia, disebabkan karena adanya perubahan suhu di dasar laut.

"Kalau dari sisi iklim, hasil dari pengamatan kita kemungkinan terjadi pendinginan suhu di dasar laut. Artinya ikan akan mencari suhu yang lebih hangat, ketika di dasar laut dingin, maka dia akan keluar atau naik ke permukaan," jelas Damanik.

Fenomena ikan tersebut telah terjadi sejak beberapa minggu terakhir dan diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan Desember.

BACA JUGA:Musim Penyakit Atau Pancaroba, Konsumsi 8 Makanan Ini untuk Kuatkan Imun

"Puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada Januari - Februari 2024 dan awal musim hujan ditandai dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia," katanya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: