Mungkin Anda Belum Tahu, Inilah Fungsi Knalpot Pada Mobil

BENGKULUEKSPRESS.COM - Knalpot mobil merupakan salah satu komponen penting, bertugas membuang sisa pembakaran yang tidak diperlukan dalam ruang bakar mesin. Selain itu, knalpot juga bertindak sebagai peredam suara mesin. 

Semua tentu tahu, bahwa knalpot itu berbentuk pipa dengan bentuk tertentu yang ditempatkan di salah satu bagian samping mobil menghadap ke belakang untuk membuang sisa gas pembuangan berupa asap. 

Sebagai saluran pembuangan utama mobil, penggantian knalpot perlu memperhitungkan kemampuannya dalam membuang pembakaran, karena setiap knalpot mobil sudah dihitung dengan standar tertentu untuk memaksimalkan pembuangan sisa pembakaran agar tidak mengganggu kinerja mesin.

Fungsi Knalpot Yang Jarang Diketahui

Tak hanya sebagai alat pembuangan sisa gas pembakaran mesin. Knalpot juga berfungsi untuk menambah performa mobil.

BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini Penyebab Knalpot Mobil Berisik dan Suaranya Berubah 

Knalpot yang dibuat dengan ukuran dan bentuk yang tepat dan disesuaikan dengan mesin akan menambah tenaga mobil. 

Karena itu saat mengganti knalpot, perlu menanyakan knalpot yang paling cocok sesuai dengan mobil. Knalpot juga berfungsi untuk mengurangi polusi udara yang dibuang dari dalam mesin. 

Sirkuit knalpot yang memiliki beberapa alat penyaringan memastikan gas yang keluar dari mesin berupa karbondioksida sudah tidak mengandung racun berbahaya untuk udara.

Knalpot juga berguna untuk untuk mengurangi bobot mobil. Penggunaan knalpot dengan material dan dimensi khusus akan memangkas bobot mobil. Hal ini tentu berpengaruh pada akselerasi mobil yang lebih enteng karena ada pemangkasan bobot.

Gunakanlah Knalpot Pada Mobil Yang Sesuai Aturan

Knalpot sejatinya merupakan peredam suara mesin. Artinya ia telah didesain dan hitung sedemikian rupa agar nyaman dan tidak mengganggu pengguna jalan lain dengan suara yang memekakan telinga.

BACA JUGA:Resonator Knalpot Mobil, Ketahui Letak Komponen dan Fungsinya 

Karena itu, saat mengganti knalpot standar perlu mempertimbangkan tingkat desibelnya. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 7 tahun 2009. 

Sumber: