Biar Gak Gagal Paham! Berikut Ini 5 Fakta Virus Nipah yang Perlu Kamu Ketahui

Biar Gak Gagal Paham! Berikut Ini 5 Fakta Virus Nipah yang Perlu Kamu Ketahui

Hingga saat ini virus nipah belum memiliki penanganan spesifik seperti obat dan vaksin.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Baru-baru ini publik digegerkan dengan penemuan virus nipah yang berasal dari negara bagian Kerala, India Selatan. virus yang satu ini tergolong berbahaya karena dapat menyebabkan kematian bagi para penderitanya. Parahnya lagi, virus nipah juga memiliki risiko penularan yang tinggi hingga berpotensi memicu pandemi.

Nah diartikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa fakta tentang virus nipah yang penting untuk Anda ketahui. Berikut lima di antaranya disadur dari jurnal karya Singh, R. K di Veterinary Quarterly tentang virus nipah dan sumber lainnya.

BACA JUGA:Model Baru Honda Scoopy Prestige, Desain Menarik dan Makin Sporty

1. Ditularkan oleh Hewan

Penyakit emerging zoonotik yang disebabkan oleh virus Nipah termasuk ke dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae. Penyakit ini ditularkan melalui hewan yang terinfeksi, dengan kelelawar buah yang termasuk ke dalam famili Pteropodidae sebagai host alamiah.

Mekanisme penularan melalui hewan bisa terjadi dengan beberapa cara, yakni mengonsumsi makanan, buah, dan air nira mentah yang terkontaminasi virus nipah, paparan langsung dengan cairan hewan yang terinfeksi melalui urine, darah, atau ludah, serta para peternak hewan yang berdekatan dengan tempat tinggal para kelelawar buah.

 BACA JUGA:Mengalir Uang Gratis Rp100.000 Tiap Hari Dari Aplikasi Penghasil Saldo DANA TokCoin, Sudah Terbukti Membayar 

Disamping itu, penularan virus dari orang ke orang bisa terjadi akibat terpapar droplet atau lendir dari saluranpernafasan saat batuk atau bersin dan baru saja melakukan perjalanan dari negara yang mengalami wabah virus nipah.

2. Memiliki Persentase Kematian yang Tinggi

Berbagai penelitian ilmiah menyebutkan bahwa virus nipah memiliki rata-rata tingkat kematian atau case fatality rate yang mencapai angka 40 hingga 70 persen. Namun, angka tersebut dapat berbeda tergantung dari kemampuan suatu daerah atau negara dalam melakukan penyelidikan epidemiologi, surveilans, serta manajemen klinis kasus.

BACA JUGA:KLHK Dinilai Cuci Tangan, Lahan Pembuangan Limbah PLTU Dikeluarkan dari Kawasan TWA Pantai Panjang

3. Belum Memiliki Obat dan Vaksin

Hingga saat ini virus nipah belum memiliki penanganan spesifik seperti obat dan vaksin. Penanggulangan virus nipah baru sebatas terapi suportif dan simptomatik yang bertujuan untuk meredakan gejala seperti infeksi pernafasan dan komplikasi neurologis. 

4. Memiliki Tanda dan Gejala yang Mencolok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: