Pembiayaan Syariah Tumbuh Positif, Hingga Mei 2023 Pinjol Alami Sharia Salurkan Rp5 Triliun Pinjaman Produktif
IST/BE Pembiayaan Syariah Tumbuh Positif, Hingga Mei 2023 Pinjol Alami Sharia Telah Salurkan Rp 5 Triliun Pinjaman Produktif--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Investasi melalui tekfin peer to peer lending (P2P lending) syariah masih menunjukkan pertumbuhan positif dengan memberikan kontribusi sebesar 33 persen terhadap pertumbuhan pangsa pasar P2P lending secara keseluruhan di Indonesia.
Alami Sharia, sebagai platform P2P lending syariah terbesar, juga berhasil memperoleh posisi yang kuat dalam persaingan yang ketat. Direktur Utama Alami Harza Sandityo mengungkapkan, hingga Mei 2023, Alami telah menyalurkan pembiayaan produktif sebesar lebih dari Rp 5 triliun kepada lebih dari 12 ribu proyek pembiayaan.
"Tentu saja, pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan dan kepercayaan para pendana dan investor Alami yang saat ini berjumlah lebih dari 140 ribu pengguna," tutur Harza melalui keterangan pers, Rabu (28/6/2023).
BACA JUGA:Tak Perlu Takut Riba, 9 Aplikasi Pinjol Ini Terapkan Pinjaman Syariah dan Terdaftar OJK
Dia menyebut, dalam waktu enam bulan, kesadaran merek Alami meningkat sebesar 11 persen dan jumlah pengguna melonjak dua kali lipat.
Pengguna menganggap Alami memenuhi tiga faktor penting dalam pemilihan instrumen investasi, yaitu izin dan pengawasan ketat dari OJK, transparansi dalam menyampaikan informasi kepada pengguna, serta kinerja operasional yang kuat meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi makro.
Dukungan kuat terhadap prinsip syariah dalam setiap aspek bisnisnya juga mendorong peningkatan kinerja Alami.
Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan Word of Mouth (WOM) atau perbincangan mulut ke mulut menjadi saluran utama yang efektif dalam memasarkan produk dan layanan P2P lending.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Alami secara konsisten memberikan edukasi dan literasi tentang P2P lending syariah pada berbagai kesempatan, baik secara mandiri maupun melalui kolaborasi dengan pihak lain.
Alami juga menyampaikan, perusahaan riset pasar dan analisis data terkemuka yang bermarkas di London, YouGov melakukan studi terhadap industri tekfin di Indonesia.
BACA JUGA:Qazwa, Pinjaman Online Berbasis Syariah Bebas Riba Cocok Untuk Tambahan Modal UMKM
Hasil studi tersebut mengungkapkan bahwa pangsa pasar P2P lending telah tumbuh sebesar 28 persen dalam waktu hanya kurang dari 6 bulan, meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi pascapandemi.
Studi ini mempertegas kedudukan tekfin, khususnya P2P lending yang masih sangat menarik sebagai instrumen investasi bagi masyarakat.
Tanggapan positif dari masyarakat ini didukung pernyataan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Deputi Komisioner OJK Institute Imansyah menjelaskan, kinerja tekfin P2P lending meningkat secara signifikan, dengan jumlah platform P2P lending yang mendapatkan izin di Indonesia saat ini mencapai 102, termasuk tujuh platform P2P lending syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: