Meski Ditarik di Pasaran Taiwan, BPOM Nyatakan Indomie Khusus di Indonesia Aman Dikonsumsi

Meski Ditarik di Pasaran Taiwan, BPOM Nyatakan Indomie Khusus di Indonesia Aman Dikonsumsi

indomie aman dikonsumsi-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Belum lama ini dikabarkan bahwa produk mi instan asal Indonesia dan Malaysia ditarik dari pasaran Taiwan. 

Bukan tanpa alasan, petugas setempat menemukan bahwa terdapat kandungan etilen oksida dalam mi instan merek Indomie rasa ayam spesial sebesar 0,187 mg/kg dan Ah Lai White Curry Noodles.

Berbagai pihak terus melakukan tindakan karena adanya kandungan karsinogen yang bisa menyebabkan kanker dalam mi tersebut. 

BACA JUGA:Diklaim Mengandung Zat Pemicu Kanker, Taiwan dan Malaysia Perintahkan Penarikan Indomie Rasa Ayam Spesial

Temuan ini merupakan hasil inspeksi random terhadap 30 produk dari supermarket dan tempat penjualan lain di Taiwan.

Melansir dari laman The Star, kandungan etilen oksida dikaitkan dengan kanker limfona dan leukemia. 

Selain itu, zat berbahaya ini juga bisa berisiko menyebabkan iritasi pada mata dan kulit.

Melihat adanya kasus penarikan produk yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Taipei ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pun buka suara. 

BACA JUGA:Indomie Sangat Terkenal di Nigeria, Ini Faktornya

Kepala BPOM, Penny K Lukito mengatakan bahwa Indonesia telah mengatur Batas Maksimal Residu (BMR) 1-CE sebesar 85 ppm melalui Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

Dengan begitu, kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah 2-CE di Indonesia dan sejumlah negara lain seperti Amerika dan Kanada. 

Artinya, produk Indomie yang ada di Indonesia masih aman untuk dikonsumsi.

 

"Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi, karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar," terang BPOM dalam laman resminya, Kamis (27/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: