Inilah Sunnah Rasulullah Saat Hari Raya Idul Fitri Kata Ustadz Adi Hidayat
ustadz adi hidayat--
BACA JUGA:Setelah Lebaran Idul Fitri 2023 Berlaku? Mobil Jenis ini Dibatasi Beli Pertalite, Cek Daftarnya
Sunnah Makan Dahulu Sebelum Jalan ke Masjid
“Kemudian dalam hadits riwayat ahmad no 22.984, riwayat dari sahabat Buraidah RA, dikatakan bahwa Rasulullah beliau tidak pernah berangkat untuk mengerjakan idul Fitri kecuali sebelumnya makan dulu,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Hal ini berbanding terbalik dengan kebiasaan Rasulullah saat Hari Raya Idul Adha.
“Saat Idul Fitri, makan dulu baru jalan sholat, namun saat Idul Adha beliau berangkat tidak makan dulu, setelah pulang baru makan,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Maka saat Idul Fitri esok, hal ini sangat ditekankan untuk dilakukan sebelum berangkat ke masjid. Hal ini karena makanan pertama setelah puasa itu mengandung pahala.
“Saat Anda makan itu bukan sekedar ada nilai pahalanya tapi sekaligus memberikan pesan bahwa puasa sudah berakhir sekarang boleh makan lagi,” kata Ustadz Adi Hidayat.
“Saat Ramadhan nahan makan pertama kali itu ada pahalanya, saat Syawal makan pertama kali sebelum berangkat sholat itu ada pahalanya,” tambah Ustadz Adi Hidayat.
Namun makan sebelum sholat tidak boleh yang berat. Setidaknya makan yang cepat habis agar dapat lekas pergi ke masjid untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri.
Sunnah Jalan Kaki ke Masjid
Kemudian Ustadz Adi Hidayat menjelaskan sunnah keempat dalam melaksanakan Hari Raya Idul Fitri yang tercantum dalam hadits At Tirmidzi nomor 533. ‘Haditsnya riwayat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ta’ala anhu, kata sahabat Ali, disunnahkan ke tempat sholat disunnahkan berjalan kaki,” ujar Ustadz Adi Hidayat.
Namun Adi Hidayat tak meminta langsung disimpulkan sunnah tersebut. Hal ini karena zaman Nabi dan sekarang berbeda. “Sunnah ini bisa dilakukan jika tempat shalat itu bisa dijangkau dengan berjalan kaki,” ujar Ustadz Adi Hidayat.
Lantas bagaimanakah ukuran terjangkau yang dimaksud?
“Artinya ketika sampai di tempat tujuan itu secara wajar. Datang ke tempat tanpa merasakan kesulitan, tidak terlampau penat dan lelah dan dalam keadaan itu bisa menunaikan shalat dengan tenang,” jelas Ustadz Adi Hidayat.
Namun jika dengan berjalan kaki Anda bisa ketinggalan shalat atau kesulitan dalam menjangkaunya hingga kemudian membuat shalat tidak khusyuk maka boleh dijangkau dengan kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: