Takut Banjir Susulan, Warga Tempati Tenda Pengungsian

Takut Banjir Susulan, Warga Tempati Tenda Pengungsian

Managemen PT PMS saat berkunjung ke tenda pengungsian warga terdampak banjir di Desa Taba Terunjam, Kecamatan Karang Tinggi sembari menyerahkan bantuan sembako yang sangat dibutuhkan warga, Selasa (24/1).-(foto: bakti setiawan/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM  - Puluhan warga Desa Taba Terunjam, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) terpaksa menempati tenda pengungsian.

Meskipun banjir sudah tak lagi menggenangi rumah, banjir susulan masih menghantui warga. Pasalnya, hujan gerimis dan awan gelap masih menyelimuti langit hingga Selasa (24/1) sore.

Kepala Desa Taba Terunjam, Fajar Santoso mengungkapkan, banjir di 90 rumah warga sudah surut pada pukul 02.00 WIB, Selasa (24/1) dinihari.

"Warga memang sudah mulai membersihkan rumah yang terkena banjir. Akan tetapi, ada sekitar 40 rumah masih belum ditempati. Pemilik rumah masih menempati tenda pengungsian di tepi jalan nasional Kota Bengkulu-Kabupaten Kepahiang," kata Kades.

BACA JUGA:Pantau Banjir, Ini yang Dilakukan Gubernur Bengkulu

BACA JUGA:Banjir dan Longsor, Puluhan Rumah Terendam, 1 Desa Terisolir

Demi membantu warga yang terdampak banjir, sambung Fajar, Pemerintah Desa (Pemdes) telah menyediakan dapur umum. Masyarakat yang belum bisa memasak makanan bisa langsung datang ke dapur umum.

"Alhamdulillah, warga yang tak terkena banjir secara sukarela memberikan bantuan dan menunjukan kepedulian terhadap sesama," imbuhnya.

Senada disampaikan, Ketua BPD Taba Terunjam, Andri Prima Handaka mengungkapkan hal yang sama. Akibat banjir, beberapa warga tampak kelelahan akibat kurang tidur. Sehingga, mereka mudah terserang flu dan darah tinggi.

"Tim medis dari Puskesmas juga standby di posko dapur umum," jelas Andri.

BACA JUGA:Bengkulu Tanpa Zona Musim, Bisa Hujan Sepanjang Tahun

BACA JUGA:Napak Tilas Rumah Pengasingan Soekarno di Bengkulu, Menteri BUMN Shalat Hajat

Pantauan BE, tenda pengungsian tampak di sepanjang jalan nasional di Desa Taba Terunjam. Pada tenda terpal itulah warga mengamankan barang-barang berharga dari dalam rumah agar terhindar dari banjir.

Bencana banjir yang dialami warga juga mendapat perhatian dari pihak perusahaan yang beroperasi di  sekitar desa. Salah satunya ialah perusahan pengolah CPO sawit, yaitu PT Palma Mas Sejati (PMS) di Desa Talang Empat, Kecamatan Karang Tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: