Dituding Pelakor, Oknum Guru di Kota Bengkulu Dikeroyok Hingga Lebam

Dituding Pelakor,  Oknum Guru  di Kota Bengkulu Dikeroyok Hingga Lebam

Korban pengeroyokan, HY melapor ke Polres Bengkulu-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Seorang guru di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bengkulu menjadi korban pengeroyokan oleh beberapa oknum guru, yang terjadi di lingkungan sekolah.

Korban adalah HY (43) warga Singaran Pati Kota Bengkulu yang merupakan seorang guru yang mengajar di salah satu SMA di Kota Bengkulu dituding sebagai pelakor (perebut laki orang). Ia dikeroyok oleh rekannya MA dan FA yang sama-sama berprofesi sebagai guru di SMA tersebut.

Pengeroyokan yang dialami oleh korban HY ini adalah buntut dari adu domba yang dilakukan oleh terduga pelaku MA dan FA. Dalam hal ini, terduga pelaku melapor ke istri kepala sekolah (Kepsek) berinisial SA bahwa korban kerap melakukan kegiatan bersama dengan kepala sekolah berinisial SY.

SA yang mendapatkan laporan itu pun langsung naik pitam dan menemui korban. Tanpa banyak bicara SA yang merupakan istri dari Kepsek langsung mencekam dagu korban dan  menarik hijab yang dikenakan korban hingga lepas.

BACA JUGA:6 Jurus PLN Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik

Tidak hanya itu, MA dan FA juga ikut mendorong korban hingga terjatuh serta mencakar mata sebelah kiri korban hingga menimbulkan bekas.

Korban HY ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.  Pasca kejadian itu dirinya langsung membuat laporan ke Polres Bengkulu dengan  guna untuk ditindak lanjuti. 

"Sudah saya laporkan, saya minta pihak kepolisian cepat menyelesaikan ini supaya saya mengajar juga enak," kata HY, Senin (10/10/2022).

Ia menambahkan, dengan kejadian ini pula ia meminta agar pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk dapat mengembalikan nama baiknya terkait akan peristiwa tersebut. 

Disisi lain, dari kejadian itu korban mengalami lebam bagian paha sebelah kiri, luka gores bekas cakaran dibagian mata sebelah kiri dan kepala terasa sakit.  Serta tekanan mental sampai berdampak pada psikologi korban.

"Saya berharap pihak terkait bisa membersihkan nama baik saya, kumpulkan elemen sekolah, bahwa saya itu tidak salah dan ada miskomunikasi yang dilakukan dengan cara adu domba oleh perempuan dua ini," tutup HY. (TRI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: