Masuk Zona Ring Of Fire, Rohidin: Bengkulu Rawan Bencana, Perlu Langkah-langkah Antisipasi

Masuk Zona Ring Of Fire, Rohidin: Bengkulu Rawan Bencana, Perlu Langkah-langkah Antisipasi

Rohidin Mersyah bersama Brigjen TNI (Mar) Wurjanto saat menghadiri rapat koordinasi SAR daerah tahun 2022-(foto: nur miessuary/bengkuluekspress.disway.id-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Kantor Pencarian dan Pertolongan Bengkulu (Basarnas) Bengkulu melakukan rapat koordinasi SAR daerah pada sejumlah instansi maupun Forkopimda Bengkulu terkait potensi-potensi bencana alam yang terjadi di Bengkulu. 

Rakor tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Direktur Operasi dan Siaga Brigjen TNI (Mar) Wurjanto serta Kepala Basarnas Bengkulu M. Arafah.

Dikatakan Rohidin Mersyah, Provinsi Bengkulu masuk dalam zona Ring of Fire, sehingga Bengkulu menjadi salah satu provinsi yang rentan mengalami bencana alam gempa bumi dan tsunami.

Mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sangat mendukung langkah-langkah yang dilakukan Basarnas Bengkulu dalam upaya mengantisipasi terjadinya megatrust seperti gempa bumi dan tsunami.

BACA JUGA:Jambret Ibu-ibu di Kawasan Pasar Bengkulu, Residivis Diringkus Polsek Teluk

"Kita harapkan semua elemen dan bersinergi dalam menghadapi situasi ini, dan apabila hal- hal tersebut terjadi kita harapkan informasi cepat tersampaikan," kata Rohidin Mersyah, Senin (26/9/2022) pada bengkuluekspress.com

Ditambahkan Direktur Operasi dan Siaga Brigjen TNI (Mar) Wurjanto,  Bengkulu memiliki potensi yang cukup besar dalam bencana alam gempa bumi, tsunami dan banjir. Sehingga dengan rakor SAR  daerah ini pihaknya telah menyiapkan kontijensi dalam hal tindakan atau mengantisipasi terjadinya bencana alam tersebut.

Selain itu, tugas SAR yang merupakan tugas kemanusiaan ini dapat memberikan pertolongan tanggap darurat pada masyarakat apabila terjadi bencana. Sehingga tindakan-tindakan seperti itu dapat dilakukan dengan baik apabila adanya dukungan dari instansi terkait lainnya.

"Diharapkan dengan rakor SAR daerah ini kita mendapatkan formulasi bagaimana untuk mengatasi apabila ada bencana. Kita tidak berharap ada bencana tapi kita selalu waspada dan siaga akan hal itu," ungkapnya.

Disisi lain, Kepala Basarnas Bengkulu M Arafah mengungkapkan, rakor SAR ini juga dilakukan untuk menyamakan persepsi dalam penggunaan Standar Operasional Prosedur (SOP), melihat SDM maupun peralatan. Apabila terjadi bencana, pihaknya selaku tim pertolongan dapat melakukan kontinjensi untuk bisa digerakkan yang dimiliki oleh seluruh instansi di Bengkulu.

"Dengan  hasil rakor ini nantinya dapat menjadi acuan  dan bisa kita gerakan secepat mungkin apabila sewaktu-waktu ada bencana," tutup  M. Arafah.(adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: