Pemkab Bengkulu Utara Gandeng TNI Bangun Gapura Perbatasan, Pemkab Lebong Minta Jangan Dibenturkan

Pemkab Bengkulu Utara Gandeng TNI Bangun Gapura Perbatasan, Pemkab Lebong Minta Jangan Dibenturkan

Gapura perbatasan Lebong-Bengkulu Utara yang sebelumnya dibangun Pemkab Bengkulu Utara di kawasan yang saat ini-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

LEBONG, BENGKULUEKSPRESS.COM  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong mengingatkan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, untuk tidak membenturkan Pemkab Lebong dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), perihal pembangunan atau kelanjutan pengerjaan gapura tapal batas antara Kabupaten Lebong dengan Bengkulu Utara.

Data terhimpun, sebelumnya Pemkab Bengkulu Utara kembali mengusulkan dan sudah disahkan anggaran sebesar Rp 261 jutaan, melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Bengkulu Utara tahun 2022.

Kegiatan pembangunan rehab gapura tapal batas sendiri dijadwalkan akan dimulai pada bulan Oktober-Desember 2022. Dimana dalam hal ini Pemkab Bengkulu Utara menggandeng TNI dalam pelaksanaan pembangunannya dengan sistem skema Karya Bakti TNI bekerjasa dengan Kodim 0423/BU.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Lebong Kopli Ansori mengatakan tidak ada larangan membuat gapura. Akan tetapi, jika Bengkulu Utara membangun gapura di posisi menurut mereka (Bengkulu Utara) yang berada di gapura yang dibangun sebelumnya, maka hal tersebut tidak dibenarkan.

BACA JUGA:Pakar Nilai Murahnya TBS di Bengkulu, Prof Ponten Naibaho: Kualitasnya Buruk

“Karena masalah perbatasan Lebong dengan Bengkulu Utara saat ini masih harus dibahas,” sampainya,

Mengenai perbatasan atau tapal batas antara Lebong dengan Bengkulu Utara, Pemkab Lebong telah melakukan berbagai macam upaya antara lain menyurati Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan telah ada rekomendasi kepada Gubernur Bengkulu, untuk memfasilitasi kembali terkait pembahasan tapal batas.

“Kami telah melakukan beberapa kali melakukan komunikasi dan diundang Gubernur, namun dari Bengkulu Utara tidak hadir,” ucapnya.

Ditambahkan Bupati, saat ini Bengkulu Utara berencana menggandeng pihak TNI dalam melakukan pembangunan, sementara masalah tapal batas sendiri masih belum ada keputusan. Untuk itulah, dirinya mengingatkan Pemkab Bengkulu Utara, untuk tidak membenturkan antara Pemkab Lebong dengan aparat TNI.

“Nanti berdampak tidak baik hubungan antara Pemkab Lebong dengan Bengkulu Utara, kita tunggu penyelesaian terbaiknya,” tuturnya

Adanya wacana Bengkul Utara yang sepertinya ingin membenturkan Pemkab Lebong dengan TNI, menjadi salah satu tantangan dari Pemkab Lebong. Jika dibenturkan seperti ini, maka Pemkab Lebong tidak akan diam dan akan melakukan upaya-upaya yang lebih dari itu.

“Ini seolah-olah mau membenturkan antara Lebong dengan TNI yang dilakukan Pemerintah Bengkulu Utara,” tegasnya.

Untuk masalah ini, Pemkab Lebong masih menyusun dari segala upaya. Karena Kabupaten Lebong mengklaim bahwa wilayah Eks Padang Bano adalah wilayah Kabupaten Lebong dan bukan milik Bengkulu Utara.

“Itu akan kami perjuangkan karena Padang Bano milik Lebong, bukan Bengkulu Utara,” tutupnya.(614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: