Demo Ricuh di Bengkulu, 3 Mahasiswa Masih Diamankan, 10 Orang Terluka

Demo Ricuh di Bengkulu, 3 Mahasiswa Masih Diamankan, 10 Orang Terluka

Gubernur Bengkulu dan anggota DPRD Provinsi Bengkulu ketika menemui massa mahasiswa di depan DPRD Provinsi Bengkulu, saat aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM, Selasa (13/9/22).-(foto: nur miessuary/bengkuluekspress.disway.id-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM -  Aksi unjuk rasa lebih dari 2 ribu orang mahasiswa dan siswa SMA yang tergabung Aliansi Cipayung bersama BEM Nusantara, di depan Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (13/9/2022) berakhir ricuh.

Dari 15 orang mahasiswa yang sempat diamankan pihak kepolisian di dalam gedung DPRD, akhirnya 12 orang dilepaskan. Sedangkan 3 orang yang masih ditahan, karena dianggap sebagai provokator.

Diungkapkan Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bengkulu, Purwanto Pasaribu, mereka akan terus mengawal dan memastikan hingga 3 orang rekannya yang masih ditahan di Polres Bengkulu dibebaskan.

"Kita akan tetap mengawal dan menjemput rekan kami 3 oranh yang masih ditahan. Kita memang belum bisa berkoordinasi secara langsung, tapi kami melihat tadi masih dalam kondisi baik," katanya.

BACA JUGA:Demo Tolak Kenaikan BBM di Bengkulu Ricuh, Belasan Demonstran Diamankan

Adapun 3 orang tersebut Reza Ardiansyah  dan Alfindo dari Unived, serta Aprin mahasiswa UINFas.

Sementara untuk yang luka-luka akibat kericuhan, Purwanto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan karena datanya masih dikumpulkan.

"Sejauh ini kami masih mengumpulkan data yang terluka, untuk sementara kami baru mendapat info 10 orang," jelas Purwanto.

Atas kericuhan dan penangkapan yang terjadi, ia bersama Aliamsi Cipayung dan BEM Nusantara akan kan kembali melakukan konsolidasi. "Kedepan kita akan mengkonsolidasikan kembali dan akan melakukan aksi kembali," tutup Purwanto

Untuk diketahui, aksi mahasiswa yang terdiri dari berbagai organisasi yaitu BEM Nusantara Bengkulu, GMKI Bengkulu, PMKRI Bengkulu, GMNI Bengkulu, HMI Cabang Bengkulu dan PMII Bengkulu ini awalnya berjalan lancar.

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu bersama Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah sempat menemui massa di jalan raya depan gedung DPRD.

Waktu itu anggota DPRD menjanjikan akan menghadirkan 24 anggota DPRD Provinsi Bengkulu, akan menemui massa aksi.

Akan tetapi hanya 19 orang anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang hadir menemui mahasiswa dan 5 orang anggota DPRD tidak hadir. 19 orang tersebut terdiri dari Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II DPRD Provinsi bersama beberapa Ketua Komisi dan Ketua Fraksi

Massa aksi yang tidak puas karena DPRD Provinsi Bengkulu ingkar janji. Akhirnya massa aksi berusaha menduduki Gedung DPRD Provinsi Bengkulu, sehingga kericuhan tidak terhindarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: