Mahasiswa Sampaikan Kekecewaan Terhadap DPRD Provinsi Bengkulu

Mahasiswa Sampaikan Kekecewaan Terhadap DPRD Provinsi Bengkulu

Wakil Presiden Mahasiwa Universitas Bengkulu Agung Royhan-(foto: jesica/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESSDOT.COM - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat beberapa waktu lalu hingga saat ini masih menimbulkan polemik di kalangan masyarakat tanpa terkecuali para mahasiswa Bengkulu.

Disampaikan oleh Wakil Presiden Mahasiwa Universitas Bengkulu Agung Royhan, pasca aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan di Kantor DPRD Provinsi Bengkulu tempo hari, belum mendapatkan  respon yang kongkrit dari anggota dewan DPRD Provinsi Bengkulu

Ia juga menyayangkan beberapa tuntutan yang dibawa saat aksi tesebut belum terpenuhi seluruhnya oleh anggota DPRD Provinsi Bengkulu.

Hal itu dikatakan Agung saat menghadiri acara Focus Group Discussion yang dihadiri sejumlah elemen masyarakat yang terdiri dari mahasiwa, buruh, pelaku usahaa, anggota dewan, aparat kepolisian dan instansi terkait lainnya, Kamis, 9 September 2022.

BACA JUGA:Dewan Nilai Aksi Penolakkan BBM Oleh Mahasiswa Terbilang Lamban, Dempo: DPRD Sudah Duluan Menolak

"Saat aksi harapan kami seluruh DPRD Provinsi Bengkulu turun untuk diskusi di jalanan. Namun saat aksi itu seluruh DPRD tidak ada yang mau turun satu pun. Di acara FGD ini saya bisa sampaikan aspirasi para mahasiswa pada seluruh pembicara yang terdiri dari anggota dewan, dinas sosial, Polda Bengkulu dan lainnya," kata Agung Royhan, pada bengkuluekspress.com, Kamis 8 September 2022.

Sementara itu dari hasil FGD yang dilakukan hari ini, sambung Agung, pihaknya merasa kurang puas akan penjelasan dari para narasumber, yang  mana para mahasiswa butuhkan saat ini adalah solusi bukan saran.

"Kita kurang puas terhadap jawaban yang diberikan oleh perwakilan dewan dan polda,  yang dimana jawaban yang diberikan oleh pihak Polda adalah opsi maupun saran, bukan solusi dari pertanyaan kami. Setelah ini kami berharap ada wadah untuk mahasiswa, untuk menyelesaikan aksi 6 September kemarin," tutup Agung. (JESIKA/MAGANG)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: