Aliansi Mahasiswa Bengkulu Tuding Ada Anggota DPRD Provokasi Massa Aksi

Aliansi Mahasiswa Bengkulu Tuding Ada Anggota DPRD Provokasi Massa Aksi

Konferensi pers Aliansi Mahasiswa Bengkulu tentang kericuhan unjuk rasa, di kampus Poltekkes Bengkulu-(foto: nur miessuary/bengkuluekspress.disway.id-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Aliansi Mahasiswa Bengkulu menuding penyebab kericuhan aksi unjuk rasa menolak kenaikan haga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Bengkulu, Selasa (6/9/2022),  di depan gedung DPRD Provinsi Bengkulu, adalah anggota DPRD Provinsi.

Hal itu diungkapkan Wakil Presiden Mahasiswa UNIB, Agung Royhan, saat menggelar konferensi pers siang hari ini, Rabu (7/9/2022) di Kampus Poltekkes Bengkulu.

Menurutnya, pihak DPRD Provinsi Bengkulu telah memprovokasi dan menantang massa unjuk rasa dengan mempersilakan massa untuk masuk secara paksa ke dalam gedung DPRD Provinsi Bengkulu.

Hal itu lantaran beberapa permintaan massa tidak dapat diakomodir DPRD Provinsi Bengkulu beserta pihak aparat kepolisian. Khususnya permintaan untuk turun bersama massa aksi dan menyampaikan pernyataan sikap bersama.

BACA JUGA:Pasca Unjuk Rasa Berakhir Ricuh, Ini Kata Gubernur Bengkulu

"Ketika negosiasi bersama pihak DPRD Provinsi Bengkulu ada ucapan provokasi dari Wakil Ketua III DPRD Provinsi Bengkulu yang mengatakan, mempersilakan jika ingin masuk secara paksa ke gedung DPRD Provinsi Bengkulu," ujar Agung.

Karena pernyataan tersebut massa aksi akhirnya memaksa masuk kedalam gedung DPRD Provinsi Bengkulu. Akan tetapi dihentikan oleh pihak aparat keamanan dengan tindakan represif dengan melepaskan tembakan gas air mata dan water cannon, sehingga merusak mobil komando serta menangkap sejumlah massa aksi unjuk rasa.

"Kami sudah minta untuk rekan kami yang ditangkap untuk dibebaskan. Tapi aparat kembali melakukan tindakan represif dan kembali menangkap massa aksi serta melakukan pemukulan hingga pengeroyokan saat menarik secara paksa," terangnya.

Ia juga menyampaikan ada belasan korban dari pihak massa aksi. Beberapa diantaranya harus dilarikan kerumah sakit dan harus mendapatkan penanganan medis akibat tindakan represif aparat keamanan.

Berikut 4 pernyataan sikap Aliansi Mahasiswa Provinsi Bengkulu:

Pertama, berkomitmen akan terus berfokus mengawal penolakan terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi sebagaimana tuntutan yang disampaikan hingga hal tersebut diakomodir.

Kedua, mahasiswa mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap massa aksi. 

Ketiga, menuntut dan mendesak Polda Bengkulu untuk mengusut tuntas tindakan kekerasan pihak kepolisian terhadap massa aksi.

Keempat, apabila hal tersebut tidak diakomodir kami memastikan akan membangun eskalasi pergerakan dan melakukan aksi massa yang lebih besar serta berkelanjutan baik sekala daerah maupun nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: