Bunuh Diri, Honorer Lebong Tinggalkan Daster, Boneka, dan Surat Wasiat

Bunuh Diri, Honorer Lebong Tinggalkan Daster, Boneka, dan Surat Wasiat

Jasad korban bunuh diri dievakuasi tim inafis Polres Bengkulu-(foto: tri yulianti/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM- Edo Gio Fernando (24) Seorang honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebong yang ditemukan tewas bunuh diri di Kota Bengkulu pada Rabu kemarin (20/7) ternyata meninggalkan surat wasiat sebelum mengakhiri hidupnya.

Selain surat wasiat, dari laporan pihak kepolisian terkait peristiwa bunuh diri ini terdapat beberapa barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

Kasi Humas Polres Bengkulu AKP Suharto menyebutkan, beberapa barang bukti yang ditemukan saat di TKP adalah kendaraan roda dua milik korban Edo, boneka, baju daster, piyama tidur, tas anak kecil, dompet serta beberapa surat wasiat.

BACA JUGA:Pemuda Tewas Tergantung di Pohon, Diduga Bunuh Diri

“Jadi barang bukti yang kita temukan ada motor, boneka, piyama tidur, daster, tas, dan dompet yang  masing-masing barang bukti itu diselipkan surat wasiat,” ungkap AKP Suharto.

Edo ditemukan tidak bernyawa dengan posisi tubuh tergantung dengan seutas tali di kusen pintu kos milik rekannya yang beralamatkan di Kelurahan Rawa Makmur Permai, Kota Bengkulu.

Penemuan mayat Edo ini sontak menghebohkan warga sekitar. Pasalnya, Edo bukanlah penghuni kos yang berada di Merpati 20 Kelurahan Rawa Makmur Permai Kota Bengkulu melainkan tamu yang datang lalu menginap di kosan tersebut lantaran pemilik kos tengah menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

BACA JUGA:Honorer Pemkab Lebong Ditemukan Tewas di Kosan di Bengkulu

Diungkapkan Kasi Humas Polres Bengkulu AKP Suharto, pasca penemuan mayat korban tersebut pihak kepolisian langsung mengevakuasinya ke rumah sakit Bhayangkara. 

Sesampainya di rumah sakit, pihak kepolisian memberitahukan pihak keluarga korban. Namun oleh pihak keluarga, menolak untuk dilakukan otopsi dan meminta agar mayat korban dibawa ke rumah duka di Kabupaten Lebong.

“Jadi untuk mayat korban Edo yang ditemukan gantung diri tersebut sudah dibawa pihak keluarga ke rumah duka di Lebong. Pihak keluarga juga menolak untuk dlakukan otopsi,”  kata AKP Suharto, Kamis (21/7) pada bengkuluekspress.com

Sebelumnya, pada Rabu (20/7) sekira pukul 15.30 wib, dua orang rekannya bernama Vigo dan Zasko mendatangi kosan tersebut. Namun saat akan ditemui kosan tersebut tertutup rapat dan saat salah satu rekannya melihat korban Edo sudah gantung diri di kusen pintu kos. Mengetahui hal tersebut, rekannya langsung meminta bantuan pada warga sekitar dan menghubungi pihak kepolisian. (TRI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: