Eka Nurdianty Anwar, GM PT BMQ dan BSM: Pengusaha Muda Sekaligus Dosen Banyak Mata Kuliah

Eka Nurdianty Anwar, GM PT BMQ dan BSM: Pengusaha Muda Sekaligus Dosen Banyak Mata Kuliah

BENGKULU, bengkuluekspress.com – Bunda begitulah sapaan yang biasa anak muda sebut untuk seorang pengusaha muda sekaligus seorang dosen, Eka Nurdianty Anwar. Wanita muda yang pernah menempuh pendidikan di bangku SDN 62 Kota Bengkulu, SMPN 14 Kota Bengkulu, dan MAN Model 1 Kota Bengkulu ini juga merupakan alumnni Univeritas Bengkulu tahun 2006 lalu. Waktu itu beliau mengambil jurusan Biologi Murni FMIPA Unib. Tak puas sampai disitu dia kembali menempuh pendidikan S2 di universitas yang sama dan  selesai pada tahun 2012 dengan jurusan yang sama dengan membawa gelar Eka Nurdianty Anwar, S.Si., MPd.Si. Berbekal kejujuran, menguasai bahasa Inggris dan ilmu komputer, diumur 38 tahun Bunda Eka sudah memegang banyak amanah. Diantaranya dipercaya menjadi GM 2 perusahaan sekaligus yaitu GM PT. Borneo Sultan Mining dan GM PT. Bara Mega Quantum, perusahaan Indonesia yang bekerjasama dengan Korea Selatan. Tak hanya itu, berkat ketekunan serta kejujuran dan kegigihan yang ia miliki ia juga dipercaya sebagai dosen tetap di salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bengkulu selama kurang lebih 10 tahun, yang mengajar mata kuliah Biologi Molekuler, Biokimia, Virologi, Mikologi,  Genetika dan masih banyak lagi. “Kalau di perusahaan sudah lebih kurang 17 tahun, sedangkan jadi dosen sudah sekitar 10 tahun di salah satu tinggi kesehatan di Bengkulu,” ujar Bunda Eka, ketika ditemui di kantornya, Kamis (10/2). Bunda Eka mengatakan, dengan kesibukannya sebagai GM 2 perusahaan dan dosen, dia harus mengatur waktu. “Jadi saya minta jadwalnya Jumat Sabtu, tetapi kalau tidak bisa dosen itukan bebas jadwalya bisa dicocokan mahasiswa, kapan mahasiswa bisa kapan saya bisa. Yang penting sistem pengajarannya tetap jalan. Di kantor yang penting pekerjaan saya beres, jadi bos tidak rusuh,” ujarnya. Alumni S2 Unib ini mengatakan, kerja itu buat sekolah. Jadi saya kerja dulu baru lanjut S2. Saya sambil kerja sambil sekolah. “Empat tahun saya kerja kayak gembel, pergi pagi pulang malam, setelah selesai sekolah saya bilang sama bos mau lanjut sekolah,” ujar Bunda Eka yang kini juga menjabat Ketua Ikal FMIPA Unib. Sebelum sesukses sekarang, Bunda Eka juga pernah mengalami pasang surut kehidupan. Ia meniti karir dari menjadi staff finance  accounting, branch manager, general manager hingga menjadi GM seperti sekarang ini. Bermimpi jadi seorang peneliti, namun pada akhirnya menjadi seorang pengusaha batu bara Bunda Eka tidak menyesali apa yang telah Tuhan berikan padanya. Ia tetap bersyukur karena ia yakin selalu ada hikmah di balik semua hal yang telah terjadi. “Jadi kita harus tetap bersyukur dan pantang menyerah dalam meraih cita-cita,” ujar wanita yang juga pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bengkulu. Selama 17 tahun merintis karir, Bunda Eka memiliki banyak pengalaman baik suka maupun duka. Dimulai dari pekerja bawahan, dibenci orang karena sikapnya yang jujur, dimusuhi, dan masih banyak lagi. Namun ia selalu mengubah pengalaman dukanya untuk menjadi pribadi tangguh, kuat dan lebih baik lagi. “Setiap orang pasti memiliki pengalaman suka maupun duka. Tetapi saya jadikan semuanya suka. Jadikan pengalaman dukamu sebagai intropeksi diri agar jadi pribadi yang lebih baik lagi,” ujar Eka.(MUSTIKA/MG11)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: