Belajar Ilmu Jurnalistik, Puluhan Santri Al-Madani Lubuk Linggau Kunjungi BE

Belajar Ilmu Jurnalistik, Puluhan Santri Al-Madani Lubuk Linggau Kunjungi BE

BENGKULU, BE – Puluhan santri Pondok Pesantren Al-Madani Lubuk Linggau, Sumatera Selatan melakukan kunjungan ke Graha Pena Bengkulu Ekspress, di Jalan Jati Padang Jati 129, Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu, Jumat (4/2). Kunjungan santri yang disambut Pemred Harian Bengkulu Eksprress, Iyud Dwi Mursito, General Manager BE Online, Fino Felino dan Redaktur, Zalmi Herawati tersebut, dalam rangka ingin mengenal tentang kegiatan jurnalistik. Pimpinan Ponpes Al Madani Lubuk Linggau, Abi Moh Arpan Haj, mengatakan selama ini santri-santri tersebut sudah dibekali cara menulis di Ponpes. Sehingga, dengan datang ke media secara langsung, jiwa menulis santri akan semakin terasah. \"Supaya santri ini, setelah menjadi alumni (Ponpes Al-Madani) nanti memiliki jiwa menulis dan semakin semangat menekuni dunia tulis,\" katanya. Selain telah dibekali ketrampilan menulis, santri Al-Madani juga telah dibekali kemampuan berbahasa asing, antara lain bahasa Arab dan bahasa Inggris. Pemred Harian Bengkulu Ekspress Iyud Dwi Mursito, menjelaskan, bahwa ketrampilan santri dalam menulis dan berbahasa asing tersebut, menjadi modal berharga bagi mereka yang ingin terjun dalam kegiatan jurnalistik. Bahkan, jika kemampuan bahas asingnya sangat baik, maka terbuka peluang untuk menjadi jurnalis di tingkat nasional atau internasional. \" Karena kemampuan bahasa ini sangat penting,\" katanya. Hal ini juga menjawab pertanyaan santri, bahwa untuk menjadi jurnalis saat ini tidak ditentukan dengan jurusan menempuh pendidikan. \"Tidak harus jurusan jurnalistik atau komunikasi untuk menjadi jurnalis, tetapi anak pondok juga bisa. Apalagi, kemampuan menulis dan bahasa asingnya sangat baik, ini modal utama,\" ucapnya. Selain itu juga, jika memiliki kemampuan dibidang jurnalistik, seseorang tidak harus bekerja di media, tetapi bisa menjadi seorang blogger atau konten kreator. \"Ini sudah bisa menjadi modal untuk sukses,\" katanya. Beberapa santri sangat antusias ingin mengenal dunia jurnalistik. Satriwati, Ukhuwah, memberikan pertanyaan tentang bagaimana proses produksi koran? Pemred Harian Bengkulu Ekspress, menjawab sangat detil. Bahwa, produksi koran dimulai dari menyiapkan bahan berita. Wartawan menyiapkan berita mulai dari perencanaan, untuk menentukan isu yang akan di bahas. Kemudian melakukan reportase ke lapangan. Saat melakukan reportase wartawan harus melakukan wawancara kepada narasumber yang tepat. Selain itu, perlu melakukan observasi, serta olahdata yang diperolah. Baru, jika data yang dikumpulkan dinilai sudah cukup, maka selanjutnya diolah menjadi sebuah tulisan berita. Berikutnya, berita yang ditulis tersebut akan diperiksa oleh redaktur. \" Ini proses seleksi apakah berita ini layak naik atau tidak, atau sudah aman dari pelanggaran kode etik jurnalistik atau belum. Jika sudah aman, baru dinaikan,\" katanya. Setelah itu, berita-berita yang sudah dipilih dan diedit oleh redaktur, akan didesain oleh desain grafis. Selanjutnya pada tahap akhir, dilakukan pencetakan koran. \"Baru berikutnya sampai ke pelanggan,\" katanya. Santri-santri tampak antusias menyimak pemaparan tentang produksi koran Bengkulu Ekspress tersebut. Sebagai penutup kunjungan, Pimpinan Ponpes Al Madani Lubuk Linggau, Abi Moh Arpan Haj, menyerahkan plakat sebagai kenang-kenangan. Kemudian diakhiri dengan foto bersama. (Dwi/Mg7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: