Dinkes : Bukan Meninggal karena Vaksin
TAIS, BE - Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma membantah penyebab Warsimen (55) warga Talang Rami, Kecamatan Seluma Utara meninggal dunia pasca dilakukan vaksin beberapa waktu lalu. Menurut Dinkes, Warsimen meninggal dunia setelah mengalami pembesaran pada jantung dan penyakit penyerta lainnya. Hal ini, setelah diketahui melalui hasil ronsen dan hasil pengambilan sampel darah pasien. \"Vaksin bukanlah penyebabnya meninggal dunia. Namun penyakit penyerta seperti jantung dan trombositnya juga rendah,\" tegas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, Rudi Sawaludin SSos kepada wartawan. Ditegaskan, selain itu dalam hasil labor yang di dapat, sudah tertera jelas jika pasien atas nama Warsimen ini memiliki komplikasi penyakit. Serta, adanya eritrosit tinggi (menandakan adanya infeksi), GSD 75 hifoglikemi. Rudi menegaskan lagi, almarhum mempunyai penyakit pembesaran jantung yang sudah menahun tapi tidak diketahui atau tidak terpantau. Ditambahkan, jika ini semua berdasarkan hasil penindakan tahap awal di RSUD Tais yang disampaikan langsung oleh dokter. \"Saat dilakukan skrinning pasien tidak mengakui punya riwayat penyakit saat ditanya petugas. Saat diperiksa tensinya normal dan layak vaksin,\" tegas Rudi lagi. Jangan Sebar Berita Bohong Rudi menambahkam, Pemerintah saat ini tengah gencarnya melakukan vaksinasi Covid 19 terhadap masyarakat Seluma, jangan sampai ada kabar-kabar yang miring dan tidak benar soal pelaksanaan vaksinasi tersebut, bahkan sampai meninggal dunia. \"Saat ini berbagai upaya untuk menangani kasus Covid 19 terus ditingkatkan, termasuk salah satunya dengan terus menggencarkan vaksin di seluruh daerah Kabupaten Seluma,\" ungkapnya Oleh karena itu dirinya berharap, bahwa setiap kabar yang beredar tentang vaksinasi Covid 19 tersebut harusnya ditelusuri lebih jauh terlebih dahulu, jangan sampai kemudian kabar yang belum tentu benar tersebut dapat menjadi permasalahan ditengah masyarakat Seluma. \"Jangan sampai masyarakat Seluma dirisaukan dengan kabar atau berita bohong, sehingga ini bisa menjadi pemicu munculnya berbagai pandangan yang miring mengenai vaksinasi Covid 19 tersebut,\" imbuhnya. Dirinya menegaskan, mengenai kabar tentang adanya warga Seluma yang meninggal pasca mengikuti vaksinasi. Hal tersebut benar-benar harus dicari tahu kebenarannya, karena jangan sampai kemudian apa yang disampaikan tersebut adalah kabar yang salah. \"Peran media sangat kita harapkan dalam memberikan pesan yang positif kepada masyarakat, jangan sampai kabar yang diberikan nanti akan menjadi gejolak, karena berdasarkan hasil pemeriksaan dokter bahwa yang bersangkutan meninggal lantaran masalah jantung yang memang sudah menahu,\" terusnya.(333)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: