Presiden PKS Kumpulkan Kader
Terapkan Empat Pilar Dalam Berpolitik BENGKULU, BE - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Anggota MPR RI, H Ahmad Syaikhu menggelar sosialisasi empat pilar MPR RI kepada seluruh kader PKS se-Provinsi Bengkulu yang berlangsung di Hotel Adeeva Pantai Panjang Kota Bengkulu, Sabtu (23/10) pagi. Di hadapan kader, Ahmad Syaikhu mendorong hadirnya integrasi penerapan nilai-nilai empat pilar MPR RI dalam realitas politik di PKS. \"Nilai-nilai empat pilar MPR RI ini hendak dijadikan sebagai kekuatan moral dalam berpolitik,\" ungkapnya, kemarin (23/10). Ia menyebutkan, para kader PKS sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat pilar MPR, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Lantas, dirinya pun meminta untuk penerapan nilai-nilainya semakin ditingkatkan dalam ruang lingkup yang lebih luas. \"Ini menunjukkan pemahaman yang sudah tertanam sebagai kader partai politik, yang tentunya harus mengedepankan politik nilai dan gagasan,\" ucapnya. Lebih lanjut, ia juga memaparkan terkait sejarah terbentuknya lembaga MPR RI, dimana pada awalnya MPR merupakan lembaga tertinggi di Indonesia. Namun, setelah reformasi dan perubahan UUD 1945 yang dilakukan 1999-2002, MPR tidak lagi menjadi lembaga tertinggi, melainkan sejajar dengan kedudukan lembaga tinggi negara lainnya, seperti DPR, DPD, Lembaga Kepresidenan, Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dikatakannya, hasil amandemen UUD 1945 tersebut, MPR tidak lagi sebagai lembaga tertinggi negara melainkan lembaga tinggi negara. Kewenangan dan tugas MPR, di antaranya melantik presiden dan wakil presiden terpilih, dan tugas mensosialisasikan empat pilar MPR. Dahulu, nama empat pilar MPR RI adalah Empat Pilar Kebangsaan, tapi sekarang diganti dengan Empat Pilar MPR, yaitu Pancasila sebagai dasar dan juga ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. \"Dari empat pilar ini, setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks berbeda, walau prinsipnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, namun untuk kedudukannya berada di atas tiga pilar lainnya,\" bebernya. Ahmad juga mengingatkan, masa depan bangsa berada di pundak generasi muda sekarang ini. Oleh karena itulah, dirinya meminta agar para kader PKS agar bersemangat menerapkan empat pilar tersebut di dalam kehidupan sehari-hari. \"Ini yang harus ditanamkan dalam diri masing kader partai PKS ini, agar empat pilar MPR ini bisa diterapkan,\" tuturnya. Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid yang ikut mensosialisasikan empat pilar MPR RI melalui virtual menegaskan, jika umat islam memberi kontribusi yang sangat besar bagi kemerdekaan Indonesia. Bahkan peran itu dilakukan oleh para ulama dan umat Islam, di berbagai wilayah diseluruh Indonesia. Selain itu, sosialisasi empat pilar MPR ini pun bertujuan supaya para kader PKS lebih memahami tentang nilai-nilai nasionalisme. Apalagi, ke empat pilar yang disosialisasikan itu meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Ini penting dilaksanakan, mereka harus mengetahui, memperkuat dan melaksanakan nilai- nilai ke empat pilar tersebut. Terlebih, Pancasila sebagai ideologi dasar negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara,” tuturnya. Hal yang terpenting lainnya, lanjut Hidayat, sebagai modal sosial dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Di satu sisi, visi PKS sebagai partai pelopor mewujudkan cita-cita negara Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam UUD 1945. “Indonesia memiliki potensi semangat juang tinggi. Karena itu, saya berpesan tetaplah semangat dalam mewujudkan visi PKS. Semangat pula dalam menghadapi situasi sekarang di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Upayakan selalu disiplin Prokes dan ikut membantu warga yang terdampak,” pungkasnya. (529)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: