Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Melambat, Investasi Loyo

Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Melambat, Investasi Loyo

\"\"BENGKULU, bengkuluekspress.com - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan IV 2019 melambat dibandingkan dengan triwulan III 2019. Pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan lV yaitu sebesar 4,79 persen (yoy) jika dibandingkan sebelumya 4,98 persen (yoy).

Hal itu diungkapkan Kepala KPW BI Bengkulu, Joni Martius melaluii Kepala Tim Advisory Dan Pengembangan Ekonomi KPW BI Bengkulu Rifat Pasha saat rilis perekonomian Bengkulu terkini, Senin (10/2).

\"Dari sisi pengeluaran perlambatan tersebut disebabkan oleh hampir seluruh komponen, kecuali konsumsi rumah tangga yang mampu tumbuh meningkat,\" ungkap Rifat.

Dijelaskan Rifat, perekonomian Bengkulu pada 2019 terus mengalami penurunan. Pada triwulan 2 tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Bengkulu diangka 5,00 persen, pada triwulan 3 2019 diangka 4,98 persen sedangkan pada triwulan 4 tahun 2019 hanya diangka 4,79 persen.

Perekonomian Provinsi Bengkulu tahun 2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 72,14 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 46,36 triliun. Ekonomi Provinsi Bengkulu tahun 2019 tumbuh sebesar 4,96 persen, melambat dibandingkan tahun 2018 yang tumbuh 4,99 persen.

\"Perlambatan ekonomi Bengkulu bersumber dari mayoritas lapangan usaha utama derah yang antara lain pertanian, kehutanan dan perikanan perdagangan besar dan eceran usaha industri pengolahan,\" pungkasnya.

Disisi lain, investasi di Bengkulu juga mengalami keloyoan pada triwulan ke 4 2019. Investasi di provinsi berjulukan Bumi Raffleasia ini pada triwulan 4 2019 hanya diangka 1,41 persen yang jauh merosot dibandingkan dengan triwulan pertama.

Pada triwulan pertama 2019 sambung Rifat, angka investasi di Bengkulu diangka 8,69 persen, lalu pada triwulan 2 diangka 6,33 persen dan terus menurun pada triwulan 3 diangka 3,91 persen dan pada triwulan ke 4 hanya diangka 1,41 persen.

\"Hal itu lantaran proyek ketenagalistrikan serta perhotelan yang berdampak besar pada peningkatan investasi di Provinsi Bengkulu telah memasuki tahap finishing yang menyebabkan berkurangnya impor barang modal,\" kata Rifat.

Namun, Rifat memprediksi ekonomi di Bengkulu pada 2020 akan meningkat hanya stagnan. Hal itu jika membaiknya perekonomian global diperkirakan berpengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia termasuk Bengkulu.

\"Kita prediksi pada triwulan l 2020 ekonomi Bengkulu meningkat diangka 4,6 persen hingga 5,0 persen. Sedangkan untuk sepanjang tahun 2020 akan tumbuh diangka 4,8 persen hingga 5,2 persen,\" tutupnya. (HBN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: