Tarif Angkutan Udara Sumbang Inflasi

Tarif Angkutan Udara Sumbang Inflasi

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat inflasi di Kota Bengkulu pada Desember 2019 lalu mencapai 0,59 persen. Angka inflasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi November 2019 yang tercatat sebesar -0,27 persen. Naiknya angka inflasi tersebut disebabkan mahalnya tarif tiket angkutan udara.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengaku, angkutan udara memberikan andil sebesar 0,363 persen terhadap inflasi daerah. Hal ini disebabkan harga tiket pesawat yang masih cukup tinggi sehingga memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap angka inflasi daerah.

\"Gara-gara pada Desember 2019 lalu inflasi, maka inflasi tahunan kita di 2019 menjadi 2.91 persen atau lebih tinggi dari inflasi nasional 2019 yang tercatat sebesar 2.72 persen,\" kata Dyah, kemarin (2/1).

Ia mengaku, penyebab inflasi di Bengkulu pada Desember 2019 tidak hanya tarif angkutan udara saja, akan tetapi beberapa komoditas lainnya seperti daging ayam ras, bawang merah, bayam, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter juga memberikan andil terhadap inflasi di daerah. \"Tidak hanya tarif angkutan udara, beberapa komoditas lain seperti daging ayam, bawang merah dan lainnya juga memberikan andil ke inflasi,\" tutur Dyah.

Meski begitu, Dyah mengaku, andil inflasi dari beberapa komoditas tersebut tidak begitu besar dibandingkan tarif angkutan udara. Oleh sebab itu, Ia berharap maskapai bisa segera menurunkan tarif, karena jika tidak dilakukan maka dampaknya akan cukup besar kepada daerah dan maskapai.

\"Kenaikan tarif angkutan udara cukup besar pengaruhnya ke daerah, tidak hanya inflasi, mahalnya tarif juga berdampak pada penurunan jumlah penumpang dan jumlah pesawat ke Bengkulu jelas ini berpengaruh ke ekonomi daerah juga,\" tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Drs Darpinuddin mengaku mahalnya tarif angkutan udara sangat berdampak pada inflasi dan lalu lintas udara di Bandara Fatmawati Bengkulu. Pasalnya, pada Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu, penurunan jumlah penumpang dan penerbangan cukup signifikan.

Sejak 19 Desember 2019 hingga 1 Januari 2019, jumlah penumpang mencapai 16.363 orang atau menurun sebesar 38 persen. Begitu juga dengan jumlah penerbangan menurun hingga 31 persen dari 240 di 2018 menjadi 165 penerbangan di 2019.\"Naiknya harga tiket pesawat dampaknya sangat besar, kita berharap maskapai dapat menurunkan tarif tiket pesawat,\" tutupnya.(999)

Komoditas Penyumpang Inflasi di Kota Bengkulu:

Komoditas Andil Inflasi (%) Angkutan Udara 0,3634 Daging Ayam Ras 0,0702 Bawang Merah 0,0574 Bayam 0,0508 Bahan Bakar RT 0,0464 Rokok Kretek Filter 0,0409 Mobil 0,0311 Telur Ayam Ras 0,0304 Ikan Dencis 0,0294 Ketupat 0,0268 Sumber: BPS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: