Mengunjungi Rumah Rehabilitasi Anugrah Bengkulu

Mengunjungi Rumah Rehabilitasi Anugrah Bengkulu

Pulihkan Ratusan Pecandu Narkoba

BENGKULU,Bengkulu Ekspress - Tidak hanya lembaga pemerintah, lembaga swasta juga bisa mendirikan rumah rehabilitasi bagi penyalahgunaan narkoba. Salah satunya Yayasan Kipas Bengkulu yang mendirikan Rumah Rehabilitasi Anugrah. Sebuah pusat rehabilitasi yang didirikan Yayasan Kipas Bengkulu sejak 2015 lalu di Jalan Hibrida 4 No 57 Kelurahan Sidomulyo, Kota Bengkulu, memberikan banyak manfaat bagi masyarakat penyalahgunaan narkoba.

Direktur Yayasan Kipas Bengkulu, Merly Yuanda sengaja mendirikan Rumah Rehabilitasi Anugrah tersebut untuk memulihkan para pecandu narkoba di Bengkulu. Sebab, jumlah penyalahgunaan narkoba ini dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.  Sejauh ini sudah lebih dari 330 orang pecandu narkoba sejak 2015 lalu yang berhasil ditangani oleh Rumah Rehabilitasi Anugrah ini.

\"Kami berharap hadirnya rumah rehabilitasi ini bisa membantu pemerintah dalam memerangi dan menurunkan angka pecandu narkoba di Bengkulu,\" kata Merly, kemarin (3/2).

Aktivitas di rumah rehabilitasi ini hampir sama dengan rumah rehabilitasi lainnya, hanya saja yang berbeda dari rumah rehabilitasi lainnya yaitu konsep pemulihan. Di rumah ini menggunakan konsep Theraupetic Community dengan mengkombinasikan narkotika anonimus 12 langkah, sebuah konsep yang menekankan pada penguatan spiritual, nilai-nilai positif, dan pengawasan ketat full aktivitas selama 12 jam.

\"Para pecandu narkoba bisa memakai narkoba karena aktivitasnya banyak yang kosong, makanya kita buat aktivitasnya menjadi full melalui pendidikan 4 struktur 5 pilar,\" ujar Merly.

Pendidikan 4 struktur 5 pilar yang diterapkan Rumah Rehabilitasi Anugrah yaitu behaviour managemen (pembentukan tingkah laku), emotional and psychological (pengendalian emosi dan psikologi), intelectual and spiritual (pengembangan pemikiran dan kerohanian), vocational and survival (keterampilan kerja dan keterampilan bersosial serta bertahan hidup), family millieu concept (konsep kekeluargaan), peer pressure (tekanan rekan sebaya), therapeutic session (sesi terapi), religius session (sesi agama), role modeling (ketauladanan).

Pendidikan tersebut akan dijalani para pecandu narkoba selama 6 bulan lebih dan ditangani sebanyak 13 orang petugas serta konselor-konselor terlatih. \"Pendidikan tersebut menjadi tahapan penting yang harus dilalui pada masa pemulihan dimana setiap klien memiliki kemampuan yang berbeda berdasarkan kelasnya yaitu Core 1 hingga Core 3,\" tuturnya. Setelah menjalani pendidikan, para pecandu narkoba tersebut diharapkan dapat pulih dan bisa kembali ke tengah masyarakat dengan pribadi yang lebih baik. Untuk itu, bagi masyarakat yang anggota keluarganya sedang atau termasuk pengguna narkoba, maka lakukan rehab sejak dini agar bisa ditangani dengan segera.

\"Masyarakat kita kadang malu melaporkan anaknya pecandu, tidak perlu malu rehabilitasi kami terbuka dan tidak memaksa, cukup datangi dan bahkan jika ada persetujuan keluarga kami akan menjemputnya secara gratis,\" jelas Merly. Terkait biaya pemulihan di Rumah Rehab ini, Merly mengaku diberikan secara gratis bagi masyarakat yang tidak mampu. Tetapi bagi keluarga yang mampu maka akan dikenakan biaya sesuai dengan yang telah ditetapkan. \"Kami memang di dukung oleh Kementerian Sosial RI, namun dukungan tersebut tidak cukup, sedangkan rehabilitasi narkoba ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit,\" tutupnya.

Sementara itu, mantan pecandu narkoba, Ardi Fernando (14) mengaku, setelah menjalani pemulihan di Rumah Rehabilitasi Anugrah, banyak perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Saat ini dirinya sudah tidak lagi tertarik mengkonsumsi sabu ataupun lem aibon, hal ini berkat terapi yang telah dijalaninya selama satu bulan terakhir. \"Saya tidak lagi memiliki ketertarikan mengkonsumsi obat terlarang lagi, karena saya sudah menerima untuk pulih,\" ujar Ardi yang bercita-cita menjadi Polisi ini. Ia berharap setelah menjalani terapi ini, bisa kembali di tengah masyarakat dengan pribadi yang baru. Sehingga banyak hal positif yang bisa dilakukannya di lingkungan sekitarnya. \"Saya akan menjadi pribadi yang baru dan tidak akan mengulangi perilaku buruk ini lagi,\" tukasnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: