Wabah DBD Mengganas

Wabah DBD Mengganas

 9 Warga Terserang

BINTUHAN, Bengkulu Ekspress - Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kaur terus meningkat atau mengganas dalam beberapa pekan terakhir ini. Akibatnya, banyak pasien penyakit demam berdarah yang dirawat di sejumlah Puskesmas bahkan sampai dirujuk ke rumah sakit umum daerah, antara lain di RSUD Kaur hingga RSUD Hasanuddin Damrah Manna.

“Ya memang belakangan ini serangan DBD meningkat, tapi belum ada warga yang meninggal karena DBD ini,” kata Kepala Dinkes Kaur, Azwar SSos melalui Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit, Juli Haryanto SKep, beberapa hari lalu.

Dikatakan Juli, pihaknya mencatat sepanjang bulan Januari hingga Februari ini terjadi peningkatan drastis di sejumlah kecamatan.

Bahkan laporan dari sejumlah Puskesmas selama bulan Februari ini sudah ada 9 warga yang dirawat di RSUD Kaur akibat DBD, yakni di Desa Gedung Sako II, Desa Pasar Baru, Desa Tanjung Besar, Desa Sawah Jangkung, Desa Kepala Pasar, Desa Padang Genteng, Desa Suka Bandung dan Desa Jambatan Dua,“Kalau bulan Januari lalu kita mencatat itu ada sekitar tiga pasien, dan bulan Februari ini paling banyak sudah ada 9 warga dirawat di RSUD.

Paling banyak itu di wilayah Kaur Selatan, dan jumlahnya ini akan terus mengalami peningkatan,” katanya. Lanjutnya, karena serangan penyakit DBD yang terus meluas, kata Juli, pihaknya kembali mengingatkan warga untuk waspada dan rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSM) melalui kegiatan 3M plus yaitu menguras, menutup, dan mengubur benda-benda yang memungkinkan bisa jadi sarang nyamuk.

Terkait dengan menjangkitnya serangan DBD ini, pihaknya sudah melakukan fogging di berbagai lokasi tujuannya agar serangan DBD tidak kembali meluas.

“Bagi desa yang ada warganya terserang DBD kita harapkan untuk menyampaikan laporan sehingga bisa kita lakukan fogging,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Kaur Kaur dr Ahmad Mufti, mengakui jika jumlah pasien DBD masuk RSUD beberapa minggu ini mengalami peningkatan.

Dimana penderita DBD ini terdiri dari berbagai kalangan usia mulai dari anak hingga orang dewasa. Saat ini sebagain di antaranya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.

Sedangkan yang masih menjalani perawatan perkembangan kesehatannya terus dipantau. “Untuk pasien DBD ini belum ada yang sampai meninggal dunia, dan kita akui bulan ini terjadi peningkatan jumlah penderita DBD, ini karena faktor cuaca dan untuk mewaspadai penyakit DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan,” jelasnya. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: