Kawasan Masjid Raya Diperluas
Islamic Center Tak Lagi Disewakan
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah kembali merancang pembangunan lanjutan Masjid Raya Baitul Izzah, Padang Harapan. Dalam pembangunan lanjutan ini, rencananya kawasan masjid ikon Provinsi Bengkulu tersebut akan diperlus hingga ke Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu.
Sedangkan kantor DTPHP Provinsi akan dijadikan tempat pusat pendidikan. Baik Taman Kanak-Kanak maupun PAUD di bawah naungan Yayasan Masjid Raya Baitul Izzah. Sementara lokasi parkir juga diperluas, dari depan masjid sampai ke depan kantor DTPHP.
\"Gedung DTPHP itu akan dihibahkan ke Masjid Baitul Izzah,\" terang Rohidin kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (2/1).
Kantor DTPHP nantinya akan dipindahkan ke lokasi lain. Sebab, ada empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov yang akan dijadikan satu gedung empat lantai di Taman Budaya. Empat OPD itu adalah Dinas Kominfo, Bappeda, ULP dan TEPRA. \"Nanti DTPHP silakan pilih mau kantor yang mana,\" tambahnya.
Rohidin menegaskan, perluasan kawasan Masjid Raya Baitul Izzah itu mulai dikerjakan pada tahun 2020 mendatang. Untuk tahun ini, pemprov akan menyelesaikan proses administasi penghibahaan lahan tersebut. Termasuk menyiapkan studi perencanaan yang akan dianggarakan pada APBD Perubahaan tahun 2019 nanti. Sementara lanjutan pembangunan tahun 2019 ini adalah rehab lapangan parkir, pagar dan taman halaman depan masjid.
\"Pengerjaannya 2020. Fokus sekarang pengembangannya. Termasuk pembangunan lanjutan yang sudah dianggarkan tahun 2019 ini,\" tutur Rohidin.
Sementara gedung Islamic Center yang sebelumnya disewakan untuk acara pernikahaan, nantinya bakal ditiadakan. Sebab, bangunan Islamic Center murni dijadikan tempat ibadah. \"Bangunan masjid itu murni untuk dijadikan tempat ibadah. Tidak ada lagi untuk sewa pernikahaan ataupun acara lainnya. Ini sudah kita sepakati bersama,\" ujar Rohidin.
Untuk managen pengelolaaan masjid, semuanya akan disupport oleh Pemprov. Artinya, seluruh pembiayaan terkait sarana prasarana, biaya kebersihan, biaya listrik maupun pembiayaan lainnya ditanggung pemprov. \"Jadi, semuanya menjadi tanggung jawab pemprov,\" ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Raya Baitul Izzah, Fauzan Djamil mengatakan, pembiayaan yang semuanya ditanggung oleh pemprov melalui APBD menjadi keputusan yang tepat. Karena selama ini pembiayaan masjid tersebut itu diambil dari sumbangan jemaah masjid, sewa Islamic Center maupun hasil dari Yayasan Masjid Raya Baitul Izzah. \"Sangat setuju dengan dibantu pemda. Karena selamai ini belum ada,\" terang Fauzan.
Terkait tidak boleh disewakan lagi gedung Islamic Center, menurut Fauzal hal tersebut juga sudah tepat. Sehingga gedung masjid tersebut bisa murni dijadikan tempat ibadah. Terlebih saat ini sudah banyak gedung baru yang bisa dijadikan tempat pernikahan.\"Gedung sudah banyak dibangun, seperti Balai Buntar. Jadi Islamic Center bisa benar-benar dijadikan tempat ibadah,\" tutupnya.
Tidak hanya pengembangan masjid, Gubernur Bengkulu juga melakukan rapat bersama di lapangan View Tower. Rapat di lapangan itu membahas pengembangan area lapangan view tower. Rohidin meminta area view tower itu dijadikan lapangan merdeka. \"Kita kembalikan fungsinya seperti semula, menjadi lapangan merdeka,\" terang Rohidin.
Lapangan merdeka ini nantinya dirancang sama dengan alun-alun gedung daerah. Sehingga tempat itu bisa dijadikan tempat bersantai sekaligus berwisata masyarakat. \"Seperti di Jawa itu dijadikan alun-alunnya gedung daerah. Kita ingin fungsinya seperti itu dan mereknya sudah kita pasang di situ,\" tegasnya.
Terkait view tower sendiri, pemprov masih melakukan kajian secara teknis. Apakah nantinya dilanjutkan pembangunnya atau akan dirobohkan. Karena selama ini tower itu tidak difungsikan. \"Tim teknis sedang evaluasinya. Kita tunggu hasilnya, apakah mau dirobohkan atau tidak,\" tutup Rohidin. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: