OJK: Kinerja Kredit Perbankan Positif

OJK: Kinerja Kredit  Perbankan Positif

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumatera Bagian Selatan menyebutkan, pertumbuhan kredit perbankan di provinsi Bengkulu masih tercatat positif hingga Juli 2018. OJK mencatat pertumbuhan kredit mencapai 8,60 persen (y-o-y) dari Rp 17,5 triliun pada Juli 2017 meningkat menjadi Rp 18,52 triliun pada Juli 2018.

\"Secara keseluruhan kinerja industri jasa keuangan khususnya perbankan di Provinsi Bengkulu mengalami trend perkembangan yang positif, meskipun aset mengalami penurunan sedikit,\" kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 7 Sumatera Bagian Selatan, Panca Hadi Suryatmo.

Hingga akhir Juli 2018, aset perbankan mengalami penurunan sebesar -0,39 persen (y-o-y) atau dari sebelumnya Rp 20,83 triliun pada Juli 2017 menjadi Rp 20,75 triliun. Meski mengalami penurunan, akan tetapi penuruanan tersebut tidak begitu signifikan atau hanya sebesar 0.08. \"Penurunannya tidak begitu signifikan, itu masih bisa positif,\" tegas Panca.

Selain itu, dilihat dari dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat atau Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam bentuk tabungan, deposito dan giro mengalami peningkatan sebesar 5 persen (y-o-y) atau dari Rp 12,92 triliun menjadi Rp13,56 triliun.

Sementara itu angka kredit macet atau non-performing loand/NPL hingga Juli 2018 mengalami perbaikan dari sebelumnya 2,17 persen (y-o-y) menjadi 1,78 persen (y-o-y) dari total kredit yang disalurkan. \"Angka kredit macet tersebut tentunya sangat baik karena berada jauh dibawah benchmark atau rasio angka NPL yang ditetapkan sebesar 5 persen,\" kata Panca.

Meningkatnya pertumbuhan kredit dan menurunnya rasio NPL memperlihatkan bahwa semua kalangan, baik pengusaha maupun masyarakat di Bengkulu, sangat berminat mengajukan kredit. Bahkan, beberapa kalangan menjadikan kredit perbankan sebagai sumber modal menjalankan usaha.\"Selain itu, pertumbuhan kredit itu meningkat juga diduga karena akses kredit yang semakin mudah, sementara NPL rendah karena nasabah rutin membayar angsuran kredit,\" terang Panca.

Selain itu, Provinsi Bengkulu didalam wilayah Regional 7 Sumatera Bagian Selatan, menempati posisi ketiga pertumbuhan kredit terbaik dari 5 Provinsi di Sumatera. Dimana pada posisi pertama tercatat Jambi berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit mencapai 10,16 persen, kemudian disusul Sumatera Selatan sebesar 9,65 persen, Bengkulu 8,60 persen, Bangka Belitung 7,47 persen, dan Lampung 6,42 persen. \"Untuk saat ini provinsi Bengkulu masih cukup baik, akan tetapi harapan kami pertumbuhan kreditnya bisa ditingkatkan lebih baik lagi,\" tutupnya.

Pakar Ekonomi, Prof Dr Lizar Alfansi mengatakan, cukup senang dengan tumbuhnya kredit di Provinsi Bengkulu. Lebih lagi pertumbuhan tersebut dipicu oleh meningkatnya kredit investasi di daerah, karena berdasarkan data OJK, kredit investasi di Bengkulu hingga Juli 2018 mencatatkan pertumbuhan sebesar 15,21 persen (y-o-y) atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit modal kerja dan konsumsi dimana masing-masing tercatat sebesar 6,41 persen (y-o-y) dan 8,60 persen (y-o-y). \"Pengusaha tahun ini akan mulai menggerakkan investasinya dibidang infrastruktur di Bengkulu hal itulah yang menyebabkan pertumbuhan kredit investasi meningkat,\" terang Lizar.

Meningkatkan pembangunan infrastruktur, menurutnya juga sudah mulai banyak eksekusinya. Dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur tersebut, Ia menargetkan pertumbuhan kredit pada 2018 akan berada di level 10-11%. \"Saya kira untuk saat ini sudah banyak investasi yang masuk ke Bengkulu, hal tersebut nanti akan meningkatkan pertumbuhan kredit di Bengkulu hingga akhir tahun ini,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: