GERHANA BULAN TOTAL
![GERHANA BULAN TOTAL](https://bengkuluekspress.disway.id/upload/2016/03/Sholat-Gerhana.jpg)
Kemenag Imbau Umat Muslim Salat Gerhana
Fenomena astronomi akan kembali menyapa penduduk bumi untuk kesekian kalinya di tahun ini. Gerhana Bulan menyebabkan bulan berwarna kemerahan (Blood Moon) akan kembali hadir 28 Juli dini hari nanti. Bahkan Gerhana Bulan Total ini disebut akan menjadi momen dengan rentang waktu terlama terjadi abad ini.
KEPALA Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu, Drs. H. Bustasar MS MPd mengimbau kepada umat muslim untuk melaksanakan Salat gerhana (Khusuf a-qomar) karena diperkirakan akan terjadinya Gerhana Bulan Total (GBT) pada 28 Juli 2018 dini hari nanti. Seruan Salat gerhana itu menyikapi surat Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI Nomor: B.3364/DJ.III/HM.01/07/2018 tanggal 25 juli 2018. Ajakan tersebut kemudian disebarluaskan ke Kemenag kabaupaten/kota, Kantor Urusan Agama, ulama dan ormas islam lainnya.
Berdasarkan astronomis gerhana terajadi bertepatan dengan tanggal 15 zulqo\'daj 1439 H di seluruh wilayah Indonesia akan terhaji gerhana bulan Total (GBT). Gerhana bulan terjadi karena posisi matahari, bumi dan bulan sejajar, dan bayangan bumi menutupi bulan secara total.
\"Gerhana bulan total (GBT) dimulai pukul 01.24.27 wib, dan puncak gerhana terjadi pukul 03.21.43 dan gerhana akan berakhir pukul 05.19.00 wib,\" katanya.
Kemenag juga menyampaikan tatacara salat gerhana bulan sebagai panduan selama GBT berlangsung. Mulai berniat dalam hari, takbiratul ihram, membaca doa iftitah dan bertaawudz kemudian membaca surat Alfatohah dilanjutkan membaca surat yang panjang sambil dikeraskan suaranya. Kemudian ruku\',i\'tidal sambil mengucapkan Sami\'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamdul, langsung sujud dan membaca alfatiha serta surat panjang. Pelaksanaan salat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah masing-masing.
Lembaga Antariksa Amerika Serikat (AS) NASA menyebut Gerhana Bulan akan berlangsung selama 1 jam dan 43 menit dan akan terlihat di Afrika Timur dan Asia Tengah. Sementara warga di lain benua seperti Afrika dan Asia, Eropa, Australia, dan Amerika Selatan juga dapat menyaksikan sebagian dari gerhana bulan tersebut.
Seorang Astronom dari Royal Observatory Greenwich Dhara Patel mengatakan bahwa ada beberapa alasan momen Gerhana Bulan kali ini akan menjadi yang terlama. “Ketika kita berpikir tentang bayangan di belakang Bumi yang disebabkan oleh cahaya matahari, bayangan itu adalah apa yang dilalui Bulan,” katanya.
Dia menerangkan, bisa dibayangkan ketika wilayah melingkar di langit, kadang-kadang Bulan tidak melewati langsung, namun melalui bagian tengah. Hal itu akan bergerak ke arah tepi bayangan melingkar itu. \"Kali ini bulan melewati bagian tengah bayangan itu daripada menggelapkannya di bagian bawah atau atas. Jadi itulah salah satu alasan gerhana akan terjadi lebih lama,” terang pakar luar angkasa itu.
Dia menambahkan, orbit Bulan di planet ini sangat tidak beraturan dan lebih elips daripada putaran sempurna. Karena orbit tidak teratur ini, jarak rata-rata Bulan dari Bumi memanjang dan memendek tergantung pada ramuannya di langit. Selama Gerhana Bulan pada Juli ini, Bulan akan berada pada posisi terjauh dari Bumi, dan itu disebut sebagai Lunar Apogee atau Apogee Bulan.
“Jadi apa yang akan kita lihat adalah Bulan tampak lebih kecil dan karena lebih jauh dari Bumi, perjalanan akan sedikit lebih lambat. Dua hal itu berarti kita akan melihat gerhana yang lebih panjang karena waktu yang lebih lama bagi Bulan untuk melewati bayangan Bumi,\" jelasnya. \"Satu hal terakhir adalah bahwa orbit Bumi di sekitar Matahari tidak sempurna juga, itu adalah orbit elips, dan selama musim panas, Bumi berada di orbit terjauh dari matahari atau dikenal Aphelion,” imbuhnya.
Secara sederhana, selama waktu ini, bayangan di belakang Bumi sebenarnya sedikit lebih panjang dan lebih lebar. Hal ini dikarenakan sudut antara matahari dan Bumi ketika posisi Bumi sedikit lebih jauh. Jika demikian, artinya Bulan akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk melewati bayangan.
Soal fenomena astronomi, tahun 2018 bukan menjadi peristiwa pertama. Awal tahun lalu, fenomena serupa sempat terjadi. Bahkan fenomena alam di atas langit itu hadir memboyong tiga fenomena sekaligus. Kala itu posisi Bulan terdekat dengan Bumi atau dikenal dengan Super Moon dan Blue Moon, berbarengan dengan gerhana Bulan total atau Blood Moon (jpc/427)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: