15 Demplot Uji 5 Jenis Padi

15 Demplot Uji 5 Jenis Padi

BINTUHAN KABUPATEN KAUR, Bengkulu Ekspress - Dinas Pertanian (Dispertan) Kaur, tahun ini bakal membangun 15 unit Demontrasi Plot (Demplot) Padi di 15 kecamatan. Pembangunan Demplot ini dalam rangka program swasembada beras. Dispertan Kaur berencana dalam satu dua bulan kedepan ini pembangunan Demplot akan mulai dilangsungkan.

“Jadi Demplot ini uji coba penanaman padi, kita akan uji rekomendasi dosis pupuk terhadap pertumbuhan dan hasil varietas unggul baru padi, di Kabupaten Kaur,” kata Kepala Dispertan Kaur, Nasrur Rahman SHut MSi.

Dikatakannya, pihaknya nanti akan melakukan uji coba untuk lima jenis tanaman padi di15 demplot yang akan di siapkan di 15 kecamatan. Artinya satu kecamatan akan ada satu dempolot, sehingga nantinya akan tahu di kecamatan tersebut cocok atau tidak dengan jenis padi yang akan di uji coba. Selain menguji coba jenis tanaman padi juga akan menguji coba pupuk subsidi dan non subsidi. “Kalau lebih menguntungkan pupuk non subsidi kenapa kita harus menggunakan pupuk subsidi, intinya padi yang dihasilkan harus terbaik,” tegasnya.

Lanjutnya, demplot padi ini nantinya di harapkan akan menjadi tanaman padi percontohan dimasa mendatang, sehingga setiap kecamatan akan bisa menentukan tanaman padi jenis apa saja yang cocok dengan wilayah di desa tersebut. dia juga mengaku saat ini menyediakan enam jenis tanaman padi yang akan di lakukan uji coba yakni enam varietas masing-masing Mekongga, Cihirang, Cigeulis, impari 38 Agritan dan Impara 39 Agritan.

“Saat ini kita belum bis amerekomendasiakan dnegan petani di daerah ini tanaman padi mana saja yang cocok, sebab tak menutup kemungkinan tanaman padi di wilayah padang guci hulu tak harus sama dengan wilayah kecamatan Kaur Selatan,” imbuhnya.

Ditambahkanya, melakukan uji coba tanaman ini tentu bukan hanya melibatkan kelompok tani saja, namun pihaknya tentunya akan mengarahkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) serta Penyuluh Pertanian Kecamatan (PPK). dalam satu demplot nantinya akan melibatkan 1 hektar hamparan sawah petani yang mana dari bibit hingga pupuk akan di bantu oleh pemerintah.

“Jadi kita berikan mereka pupuk dan bibit kemudian sistem pengolahannya kita awasi setelah itu usai panen kita hanya mengambil sampele saja sedangkan hasilnya tentu untuk petani yang bersangkutan,” tandasnya. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: