Sungai Kemumu Bengkulu Utara Telan Dua Korban

Senin 19-03-2018,16:38 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

ARMA JAYA, Bengkulu Ekspress - Awal tahun 2018 ini, aliran sungai Kemumu Kecamatan Arma Jaya kembali menelan korban.

Bahkan, tak tanggung-tanggung, 2 korban ditemukan tewas sekaligus. Hal ini, seharusnya bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat lainnya, untuk dapat berhati-hati dan tidak melakukan sesuatu yang nekat, hingga berujung maut.

\"Memang ada 2 korban yang ditemukan tewas di aliran sungai Kemumu hari ini (kemarin, red),\" ujar Kapolres Bengkulu Utara (BU) AKBP Ariefaldi Warganegara SH SIK MM melalui Kasat Reskrim AKP Jufri SIK, kemarin (18/3).

Kedua identitas korban yang ditemukan tewas di aliran sunga Kemumu, yakni Satiman (63) warga Kelurahan Kemumu. korban ditemukan mengenakan celana pendek hitam, baju kemeja kotak-kotak dan tersangkut diantara bebetatuan di tepi airan sungai. Tak hanya itu, kepala korban mengalami luka yang cukup hebat mencapai 15 cm. Kuat dugaan luka itu, lantaran benturan batu di dasar sungai.

Sebelum, ditemukan tewas dialiran sungai sekitar pukul 08.30 Wib, kemarin (18/3), korban sempat pamit dengan keluarga untuk pergi ke kebun. Namun, korban juga sempat bercerita jika merasa dihantui oleh suatu sesosok bayangan. Akibatnya, korban selalu merasa ketakutan dan tidak tenang.

\"Dua hari lalu, mertua saya cuma pamit mau pergi kebun. Tapi, memang sempat cerita merasa tidak tenang karena seperti ada yang selalu mengejarnya,\" ungkap Suyitno menantu korban.

Ia menceritakan lantaran tidak kunjung pulang selama 2 hari, maka pihak keluarga mencari korban ke kebun, akan tetapi korban tidak terlihat. Kemudian, ia mendengar kabar adanya sesosok mayat yang ditemukan di aliran sungai Kemumu. setelah dicek, ia kaget mendengar jika mayat itu merupakan mertuanya.

\"Kami taunya dari tetangga yang datang ke rumah menyampaikan ada penemuan mayat di aliran sungai dan menyerupai mertua saya. Setelah kami cek, ternyata mayat itu memang mertua saya,\" terangnya.

Ia menambahkan jika mertuanya tidak mempunyai persoalan lain dalam bergaul dan lingkungan. Untuk itu, ia menganggap jika mertuanya ditemukan tewas dialiran sungai lantaran murni terpeleset. \"Setahu saya, mertua tidak pernah ada musuh. Dalam bergaul dengan masyarakat selalu baik-baik saja,\" jelasnya.

Korban kedua, yakni Nando (19) warga Desa Karang Anyar II Kecamatan Kota Arga Makmur. korban merupakan karyawan PDAM Tirta Dharma dan anak dari Sarius mantan anggota DPRD Bengkulu Utara. Korban ditemukan tewas sekitar pukul 12.30 Wib, lantaran nekat masuk ke dalam terowongan siring irigasi Kemumu. \"Memang kami berangkat bersama-sama ke siring Kemumu untuk mandi,\" kata Tedi (20) salah seorang teman kroban yang sempat membawa korban ke IGD RSUD Arga Makmur, kemarin (18/3).

Ia menceritakan ketika itu, ia dan korban bersama-sama rekan lainnya masuk ke dalam terowongan irigasi. Namun, ketika masuk ke dalam terowongan kedua, korban yang diketahui tidak bisa berenang, sudah diingatkan rekan lainnya, agar tidak ikut masuk ke dalam terowongan.

\"Kami sebelum masuk ke dalam terowongan sudah memperingati korban untuk tidak ikut. Karena, kami tahu korban tidak bisa berenang. Tapi, saat keluar dari terowongan, kami melihat korban hanyut terbawa arus keluar dari terowongan,\" tuturnya.

Melihat korban hanyut dan tidak sadarkan diri, ia bersama rekan lainnya mengangkat korban dari dalam siring dan langsung membawa korban ke RSUD Arga Makmur menggunakan sepeda motor. Sayangnya, sesampai di RSUD, nyawa korban tidak terselamatkan. \"Korban ketika itu memang tidak lagi sadarkan diri, kami langsung membawa korban ke RSUD,\" jelasnya.

Terpisah, Camat Arma Jaya, Suryadi SSTP juga membenarkan adanya 2 korban yang ditemukan di aliran sungai dan saluran irigasi Kemumu. Ia sangat menyayangkan hal itu masih terjadi. Untuk itu, ia berharap masyarakat dan para pengunjung untuk dapat lebih berhati-hati, agar tidak ada lagi korban berikutnya. \"Kita memang sudah menghimbau dan melarang para pengunjung untuk mandi dialiran siring irigasi Kemumu. Apalagi, jika nekat masuk ke dalam terowongan. Karena, kondisi terowongan yang gelap dan kurang pasokan oksigen. Bahkan, untuk kejadian hari ini (kemarin, red) korban malah tidak bisa berenang, namun tetap nekat,\" pungkasnya.

Saat dilakukan visum di RSUD Arga Makmur, Satiman diketahui meninggal dunia sekitar pukul 07.00 Wib. Dugaan sementaran korban terpeleset saat mandi. Tak hanya itu, ditemukan berbagai luka robek dan luka memar di sekujur tubuh korban. Bahkan, keterangan saksi yang pertama kali menemukan korban, Sumanto (32) saat melintas jembatan Palak Siring di atas air terjun sekitar pukul 08.00 Wib, melihat sarung di atas bebatuan. Setelah ditelusuri terlihat sesosok mayat yang sudah mengambang. Usai dilakukan visum di RSUD Arga Makmur, kedua jenazah korban tenggelam dialiran sungai dan irigasi Kemumu langsung dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka untuk disemayamkan sekaligus dikebumikan.(816)

Tags :
Kategori :

Terkait