Ketua MUI: Kasus Fee Proyek, Ganjaran Pemimpin Tak Amanah

Selasa 17-10-2017,13:11 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Perkara suap fee proyek yang menimpa terdakwa Gubernur Bengkulu nonaktif Ridwan Mukti (RM) dan Istrinya Lily Martiani Maddari dinilai sudah menjadi jalan yang harus dilalui keduanya. Melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pelanggaran ini akhirnya bisa diketahui semua pihak. Kasus ini dinilai sebagai balasan atas ketidakamanahan RM menjadi pemimpin Bengkulu. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu, Prof Dr H Rohimin MAg mengatakan, KPK hanya bekerja sesuai bidangnya, kejadian Operasi Tangkap Tangan (OTT) adalah untuk menghentikan peran RM dan Istrinya Lily yang dianggap dapat merugikan nasib 1,9 Juta jiwa penduduk di Provinsi Bengkulu. \"Ini sudah kehendak tuhan agar segera ditunjukkan kalau perbuatan pemimpin Bengkulu ini merugikan masyarakat,\" ujar Rohimin kemarin (16/10). Rohimin menilai, seharusnya RM menjadi pemimpin yang jujur dan amanah. Ia bahkan menghubungkan perkara RM yang pernah mengalami kecelakaan motor pada kegiatan meeting on the road meninjau jalan di Provinsi Bengkulu, Selasa 10 Januari 2017 lalu di Kecamatan Taba Penanjung Bengkulu Tengah sebagai bentuk teguran tuhan. \"Kecelakaan tersebut kalau dihubungkan dengan perkara yang dihadapinya, itu Tuhan menegurnya kalau menjadi Pemimpin harus jujur dan bicara sesuai dengan apa yang diucapkannya,\" kata Rohimin. Dijelaskan Rohimin, Gubernur Bengkulu nonaktif RM pernah menandatangani piagam fakta integritas antikorupsi dan antinarkoba untuk para pegawai Pemprov Bengkulu yang ditandatangani pada 1 Maret 2016. \"Kejadian kecelakaan itu setelah 10 bulan penandatanganan, kemudian baru terjadi kecelakaan tersebut, jelas itu diluar kuasa manusia yang mencoba menegur RM akibat kesalahannya,\" jelas Rohimin. Namun Rohimin menyayangkan, bukannya berhenti melakukan perbuatannya, RM dan Istrinya masih berlanjut melakukan koordinasi dengan beberapa kontraktor untuk melakukan suap fee proyek, hingga membuat RM dan Lily tepat pada 20 Juni 2017 terjaring OTT oleh KPK. \"Semua itu kuasa tuhan, OTT itu adalah peringatan keras bagi pemimpin yang tidak amanah kepada Rakyatnya. Ini harusnya menjadi pelajaran bagi RM dan pemimpin lainnya,\" sambung Rohimin. Rohimin mengungkapkan, Rakyat memandang RM sebagai pemimpin yang mampu memberikan perubahan bagi Provinsi Bengkulu. Kepercayaan Rakyat sangat besar kepada RM, lalu kepercayaan tersebut dihancurkan dibelakang Rakyat.

\"Hal itulah yang membuat ketidakadilan terjadi hingga membuat Tuhan membongkar siapa RM dan Istrinya Lily Martiani Maddari melalui teguran lewat perkara ini,\" ungkap Rohimin.
Rohimin juga mengatakan, ada benarnya jika JPU KPK mengatakan seluruh alur suap bukanlah sebuah peristiwa yang berdiri sendiri melainkan disebabkan oleh beberapa rangkaian peristiwa lainnya, maka musibah yang dialami RM dan Istrinya Lily juga merupakan teguran atas perbuatan yang selalu dilakukannya dimasa lalu. \"Ini teguran atas kesalahannya di masa lalu yang emnyalahgunakan kepercayaan Rakyat,\" tutur Rohimin. Terakhir Rohimin meminta kepada RM dan Lily agar segera bertobat dan mengakui kesalahan dengan baik selagi masih ada waktu serta berbenah diri menebus kesalahan di masa lalu. \"Hidup dengan kebohongan hanya akan membuat hidup RM semakin buruk kedepannya. Maka lebih baik mengakui kesalahan dan segera meminta maaf pada rakyat dan pada tuhan,\" tukasnya. Sementara itu, Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Puskaki) Provinsi Bengkulu, Melyan Sori mengatakan, semua bencana yang datang bertubi-tubi kepada RM disebabkan karena Tuhan tidak ingin RM untuk memimpin Provinsi Bengkulu. Selain itu RM juga telah melakukan ketidakadilan kepada Masyarakat Bengkulu. \"Banyak Masyarakat mulai dari Nelayan, Petani dan Pedagang berharap di Pemerintahan RM bisa menjadi lebih baik tetapi apa yang sudah diperbuat RM, belum ada terlihat sedikitpun perubahan, Nelayan masih belum sejahtera lantaran tangkapan sedikit, Petani keluhkan harga gabah murah, pedagang keluhkan harga komoditas turun,\" terang Melyan. Melyan juga menilai, perubahan yang paling nyata dilakukan oleh RM yaitu mengubah jalan di Provinsi Bengkulu banyak yang berlubang dan penuh debu. Hampir tiap hari pengendara motor mengalami kecelakaan akibat jalan berlubang. \"Apakah RM pernah terpikir untuk memperbaikinya. Sudah cukup derita Masyarakat Bengkulu tersiksa, tapi RM tetap saja berkelit tidak mau mengakui kesalahannya,\" tegas Melyan. Terakhir Melyan mengharapkan, agar RM dan istrinya segera mengakui perbuatannya dan meminta maaf pada rakyat agar kasus ini segera selesai dan menemukan titik terang. \"RM harus berani mengaku dan meminta maaf telah melukai hati Masyarakat Bengkulu,\" tukasnya.(999)
Tags :
Kategori :

Terkait