KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress– Minat Warga Bengkulu Selatan (BS) menunaikan rukun Islam ke-5 menunaikan ibadah haji ke tanah suci sangat tinggi. Terbukti, daftar tunggu atau waiting list calon jamaah haji (CJH) Bengkulu Selatan hingga 14 tahun ke depan.
\"Daftar tunggu CJH Bengkulu Selatan hingga 14 tahun ke depan. Jika mendaftar hari ini, berangkat tahun 2031 mendatang,” kata kepala Kantor Kementerian Agama Bengkulu Selatan, H Arsan Suryani Ibrahim MHI, belum lama ini. Menurut Arsan, dengan kuota CJH Bengkulu Selatan normal 127 orang pertahun, warga Bengkulu Selatanyang sudah mendaftar untuk menunaikan haji sudah mencapai sekitar 1700 orang.
“Bayangkan sudah sekitar 1700 oran CJH Bengkulu Selatan yang ngantri untuk menunaikan rukun islam ke-5,” ujarnya.
Dijelaskan Arsan, untuk daftar setoran awal, masing-masing CJH membayar uang masih seperti tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp 25 juta. Kemudian pelunasan sebelum berangkat ke tanah suci. Ditambahkannya, untuk membatasi semakin membludaknya daftar tunggu CJH, perlu adanya upaya diantaranya dengan menaikan setoran awal.
“Mungkin nanti untuk mengurangi panjangnya daftar tunggu dengan menaikan setoran awal, namun hal itu perlu pembahasan lebih lanjut,” imbuhnya.
Adapun CJH Bengkulu Selatan yang berangkat ke tanah suci tahun ini 130 orang. CJH asal Bengkulu Selatan ini akan berangkat ke Bengkulu 31 Juli 2017 sekitar pukul 20.30 WIB usai menunaikan salat isya. Mereka tergabung dalam kloter 4 bersama 235 CJH dari Kabupaten Rejang Lebong, 19 orang CJH Kota Bengkulu, dan 1 orang CJH dari Kabupaten Kepahyang. Kemudian dari Bandara Fatmawati Bengkulu terbang menggunakan pesawat garuda ke bandara Internasional Minang Kabau (BIM) 1 Agustus yang terbagi 3 penerbangan, penerbangan awal pukul 21.45 WIB, Penerbangan kedua pukul 22.36 WIB dan Penerbangan ketiga pukul 23.25 WIB. Dari BIM ke Bandara King Abdul Aziz terbang juga dengan menggunakan pesawat garuda 2 Agustus pukul 02.10 WIB.
“Untuk tahun ini jumlah CJH BS 130 orang, mereka terbang ke tanah suci dari bandara Internasional Minangkabau, 2 Agustus dini hari,” terang Arsan. (369)