Pelajar Tewas Gantung Diri, Ditemukan Sudah Membusuk

Sabtu 09-04-2016,10:00 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

PINO RAYA, BE – Warga Desa Kembang Seri, Pino Raya, Jum\'at (8/4) sore mendadak heboh. Pasalnya warga menemukan salah seorang warganya yang bernama Sailan (18), pelajar SMKN 1 Bengkulu Selatan (BS), sudah tewas membusuk, dengan posisi tergantung di rumah tua milik orang tuanya.

Kapolres Bengkulu Selatan (BS), AKBP Napitupulu Yogi Yusuf SH SIK melalui Kapolsek Pino Raya, Iptu Sugio membenarkan adanya kejadian itu. \"Saat ditemukan, korban sudah tewas dan mengeluarkan bau busuk tergantung di kuda-kuda rumah, di rumah tua belakang rumah orang tuanya dengan jarak sekitar 25 meter dari rumah yang didiami orang tuanya,\" kata Kapolsek.

Menurut Sugiyo, korban tewas tergantung pertama kali ditemukan oleh ayahnya Sarinudin (50), Jum\'at sore sekitar pukul 15.15 WIB. Saat itu Sarinudin merasakan ada bau busuk di sekitar rumahnya. Lalu melakukan pencarian sumber bau tersebut. Saat mendekati rumah tua yang sudah lama dibiarkan kosong, bau busuk semakin menyengat.

Kemudian Sarinudin membuka pintu rumah tersebut, saat pintu terbuka, dirinya kaget, sebab ada seorang pemuda tergantung. Mengetahui ada mayat tergantung, Sarinudin langsung berteriak minta tolong warga. Kemudian setelah mayat itu diteliti, ternyata itu mayat anaknya. Seketika itu juga Sarinudin langsung lemas. Oleh warga, mayat korban dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. Dari hasil otopsi dipastikan Sailan tewas murni karena bunuh diri.

Sebab dari kemaluannya terdapat air mani dan dari duburnya keluar kotoran. Ditambah lagi lidah korban menjulur. Bahkan leher korban patah, hal itu diduga saat mau bunuh diri usai tali nilon diikatkan di lehernya, korban yang sudah naik ke atas kuda-kuda rumah langsung loncat atau terjun ke bawah.

\"Hasil otopsi korban murni bunuh diri, dan dari keterangan dokter, korban sudah tewas tiga hari lalu,\" ujar Sugiyo.

Ditambahkan Sugiyo, pada awalnya Sarinudin tidak percaya yang tewas gantung diri tersebut anaknya. Sebab, sebelumnya anaknya itu sekolah di SMKN 1 di Kelurahan Ibul, Kota Manna. Dirinya pun merasa yakin anaknya itu berada di kamar kosnya dekat SMKN 1 BS. Namun setelah melihat muka korban langsung dan postur tubuhnya, Sarinudin memastikan jika korban itu anaknya.

\"Korban selama ini kos di Kota Manna dekat sekolah, sehingga orang tuanya tidak percaya jika anaknya nekat mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Korban disemayamkan di rumah duka dan dikebumikan besok (hari ini, red) di tempat pemakaman desa setempat. Anggota kami masih mendalami motif korban mengakhiri hidup dengan bunuh diri,\" terang Sugiyo. (369)

Tags :
Kategori :

Terkait