Kisah Miris Redo: Bayi Tanpa Dinding Perut dan Anus

Rabu 05-08-2015,10:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Semakin Memburuk, Belum Ada Bantuan Donasi Kondisi bayi bernama Redo yang tak memiliki dinding perut, anus dan usus terburai ini semakin hari semakin memburuk.  Ini disebabkan bayi berumur 4 hari tersebut tidak dapat meminum air susu dari ibunya atau ASI.  Perut bayi mungil ini yang tidak memungkinkan menerima ASI ibunya tersebut. Kini, bayi tersebut hanya bergantung dengan infus dan oksigen dari rumah sakit. Eko Putra Membara, Bengkulu \"Kalau kondisi pastilah bakal akan semakin memburuk, karena anak saya ini hanya dibantu infus dan oksigen saja. Karena melihat dinding perutnya yang tidak ada, sehingga tidak memungkinkan untuk minum ASI dari ibunya,\" jelas orang tua bayi, Rizen (21) kepada BE kamarin (4/8). Dengan semakin memburuknya kondis tersebut, pihak RSMY menyarankan bayi mungkin tersebut untuk cepat dilakukan operasi. Namun demikian, operasi yang bakal akan dilakukan tersebut juga tidak dapat dilakukan di RSMY melainkan harus dirujuk ke rumah sakit yang berada di Jakarta. \"Rencana sebelumnya, anak saya ini mau dibawa ke RS yang ada di Palembang. Namun setalah dikomunikasi oleh pihak RS, ternyata dari RS Palembang tidak dapat menangani kelainan anak saya. Sehingga, dokter menyarakan harus dibawa ke rumah sakit di Jakarta untuk dilakukan operasi,\" ungkapnya. Namun, bayi mungil anak dari Rizen (21) dan Juniarti (20) ini, harus terkendala biaya untuk melakukan operasi.  Lantaran Rizen yang berprofesi sebagai petani serabutan ini, tak memiliki biaya untuk melakukan operasi tersebut. Rizen pun harus berusaha berhutang kepada orang lain untuk melengkapi biaya tersebut. \"Di samping sudah dibantu dengan kartu BPJS, namun masih besar biayanya ongkos untuk berangkat ke sana. Karena harus diberangkatkan lewat pesawat, agar cepat sampai di RS. Belum lagi untuk kebutuhan selama di sana. Sementara ini, saya masih usaha berutang dengan sanak suadara dan teman-teman saja. Karena saya tidak memiliki uang yang cukup untuk biaya operasi tersebut,\" papar Rizen. Rizen menambahkan, bahwa biaya untuk melakukan pengobatan selama di Jakarta diperkirakan sekitar Rp 10 juta. Hal tersebut mengingat bayi tersebut harus didampingi dokter pendamping dari RSMY, agar cepat ditangani oleh tim medis saat sampai di RS Jakarta nanti. Maka dari hal tersebut, Rizen meminta uluran tangan dari donatur untuk menambah biaya operasi tersebut. Mengingat, bayi yang masih berusia 4 hari ini, kondisi bayi semakin hari semakin memburuk. Bila tidak untuk cepat mendapat pertolongan, maka akan berakibat buruk pada bayi mungil tersebut. \"Saya ini cuma ada uang Rp 1,5 juta, uang ini tidak bakal akan cukup untuk berangkat ke Jakarta. Belum lagi biaya saya di sana nanti, untuk sementara ini mungkin saya masih berusaha berutang dulu. Karena saya sayang dengan anak saya, saya ingai anak saya ini masih bisa bersama saya hingga besar nanti,\" pungkas Rizen dengan tertunduk lesu. Seperti diketahui, nasib malang yang menimpa bayi mungil berusia 4 hari bernama Redo ini, mengalami kelainan sejak lahir pada Sabtu (1/8) lalu di kediamannya di Desa Taba Tembilang Kecamatan Arga Makmur, Bengkulu Utara (BU).  Redo terlahir ke dunia, tanpa memiliki dinding perut, anus dan ususnya terburai. Ia pun harus terbaring lemah di kamar Mawar ruang kebidanan RSMY Bengkulu dan bertahan hidup dengan menggunakan infus dan oksigen. (151)

Tags :
Kategori :

Terkait