BENGKULU, BE - Polda Bengkulu di bawah kepemimpinan Kapolda Brigjen Pol Drs Ghufron, MSi berhasil mengungkap sebanyak 21 kasus korupsi di Provinsi Bengkulu. Seperti, dugaan korupsi di RSUD M Yunus Bengkulu, jalan sentra tani di Kabupaten Kaur, pakaian dinas di Dinas Pendidikan Rejang Lebong dan lainnya. Selain itu, korps baju coklat itu juga berhasil menyelamatkan uang negara sebesar sekitar Rp 7,9 miliar lebih. Saat ini, proses penyidikan kasus korupsi itu, ada yang masih dalam proses baik ditingkat penyidik, Kejaksaan maupun proses sidang di Pengadilan Tipikor PN Bengkulu. \" Keberhasilan pengungkapan kasus korupsi ini, tidak lepas peran dari masyarakat dalam memberikan informasi kepada kepolisian,\" ujar Kapolda saat penyampaian press realese didampingi Wakapolda Kombes Pol Drs Adnas dan Irwasda Kombes Pol. Drs. Djumli Safarudin.
Menurut jenderal bintang satu tersebut, dengan keberhasilan ini tidak membuat pihaknya puas dalam pengungkapan kasus korupsi di Bumi Raflesia ini. Di tahun 2015 mendatang, penyidikan kasus korupsi kembali akan menjadi proritas untuk dilakukan pihaknya. Bahkan, akan berupaya secara semaksimal mungkin agar seluruh kasus korupsi dapat diselesaikan dengan baik dan tuntas. \" Pengungkapan kasus korupsi ini akan lebih kita prioritaskan lagi ditahun 2015 mendatang,\" ucapnya.
Dalam pengungkapan kasus korupsi ini, sambung Kapolda, pihaknya tidak akan tebang pilih. Melainkan, seluruh kasus korupsi akan diusut secara tuntas dan pandang bulu. karena, penegakan hukum korupsi ini merupakan atensi dari pimpinan polri. Selain itu, juga merupakan musuh besar bangsa ini. Sehingga, perlu dilakukan penindakan hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku. \" Kita tidak akan pandang bulu dalam penegakan hukum terhadap kasus korupsi ini,\" tandasnya.
Kapolda menambahkan, tahun depan ada beberapa kasus korupsi yang akan menjadi garapan pihaknya. Hanya saja, untuk kepentingan proses hukum, indikasi kasus korupsi yang akan mulai diusut itu belum dapat dipublikasikan secara rinci. Sebab, masih dalam proses penyelidikan di lapangan, pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) dan lainnya. Namun, pihaknya memiliki keyakinan yang kuat, jika seluruh indikasi korupsi itu akan diungkap sesuai dengan peraturan yang berlaku. \" Kita optimis, tahun depan dapat mengungkap kasus korupsi yang lebih besar lagi,\" tutupnya. Patroli Jalan Kaki Di bagian lain, Kapolda mengambil langkah cepat melakukan penanganan keamanan di kawasan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong hingga menjadi kondusif. Langkah itu, dengan cara mengalakan patroli jalan kaki bagi korps baju coklat tersebut. Dengan demikian, sekecil apapun kejahatan di kawasan perbatasan Rejang Lebong - Kota Lubuk Linggau, Sumsel itu dapat dideteksi secara dini mungkin. Patroli jalan kaki ini, juga dapat meyakini keamanan bagi penguna kendaraan yang melintas di kawasan terkenal cukup rawan dari gangguan kamtibmas tersebut. \"Alhamdulilah dengan berbagai cara yang kita lakukan, kondisi Binduriang saat ini menjadi kondusif,\" terangnya.
Menurutnya, cara pendekatan kepada masyarakat di kawasan Binduriang ini, juga mampu membuat kondusif. Karena, masyarakat di Binduriang itu tidak menginginkan adanya berbagai bentuk kekerasan dan kejahatan itu. Selain dapat merugikan masyarakat itu sendiri, juga dapat membuat buruk bagi daerah calon pemekaran tersebut. Dengan cara bekerja sama antara polisi dengan masyarakat maka akan tercipta kondisi kamtibmas yang lebih kondusif. \" Saya langsung menanyakan kepada sopir mobil dan penguna jalan lainnya, terkait keamanan di Binduriang ini,\" tegasnya.
Diterangkan kapolda, kedepannya untuk lebih memastikan keamanan di Binduriang ini, pihaknya akan menerjunkan satu personil polisi untuk mengamankan jalan sepanjang 1 km. Sehingga, jika daerah ini memiliki jarak sekitar 30 km, maka akan di-stanby-kan aparat sebanyak 30 orang. Dengan demikian, sekecil apapun kemungkinan terjadinya aksi kekerasan akan dapat terdeteksi sedini mungkin. Karena, target pihaknya terhadap kawasan Binduriang ini, adalah meyakini masyarakat dan penguna jalan terhadap faktor keamanannya. \" Nantinya, setiap 1 km di Binduriang akan kita stan baykan, 1 orang anggota,\" tandasnya.
Menurut orang nomor satu di Mapolda Bengkulu itu, kawasan Binduriang ini sangat rawan terhadap persoalan kecelakaan lalulintas. Sebab, daerah itu memiliki tikuangan tajam yang cukup banyak, kondisi faktor jalan dan semak dipinggir jalan akan menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan. Persoalan rawan kecelakaan di Binduriang ini, yang menjadi tantangan pihaknya ditahun 2015 mendatang untuk dilakukan cara akan dapat ditekan secara maksimal mungkin. \" Setelah kita lakukan patroli jalan kaki, sebenarnya kawasan Binduriang ini sangat rawan dari kecelakaan lalu lintas karena terdapat banyak tikungan tajam,\" pungkasnya. (111)