Walikota & Pedagang Diimbau Berdialog

Jumat 28-02-2014,10:52 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Sofyan Hardi SE, menyatakan, kepala daerah harus turun tangan untuk menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi di pasar saat ini. Menurutnya, persoalan konflik di pasar-pasar akan pecah menjadi konflik yang besar bilamana kepala daerah tidak menyikapi hal ini sejak dini. \"Kalau kita lihat, potensi konflik di pasar ini cukup besar. Pedagang di Pasar Panorama misalnya, banyak yang keberatan dengan Perda (Peraturan Daerah) Nomor 7 Tahun 2013 tentang Retribusi Pelayanan Pasar. Di Pasar Minggu banyak yang kesal digusur. Di Barukoto II banyak yang mengeluhkan sepi. Ini semua potensi konflik yang bisa meledak kapan saja kalau walikota tidak turun tangan langsung menyelesaikannya,\" ujar Sofyan. Langkah dialog antara kepala daerah dengan para pedagang, lanjut Sofyan, merupakan solusi terbaik daripada pemerintah terus menggunakan aparaturnya untuk menekan para pedagang. Menurut Sofyan, kepala daerah perlu lebih banyak mendengar apa yang menjadi aspirasi pedagang saat ini agar masalah pasar ini dapat dituntaskan. \"Misal mereka yang berjualan di luar pasar. Itu mereka mau ditertibkan setiap hari juga pasti akan jualan lagi. Karena kalau tidak jualan, anak istrinya nggak makan. Ini urusan perut. Orang bahkan berani nekat mempertaruhkan apa saja untuk menyambung hidup. Sementara jualan di dalam katanya nggak dapat tempat. Masalah-masalah ini hanya bisa dituntaskan kalau walikota langsung turun langsung mendengar apa keinginan pedagang dan apa keinginan walikota,\" tegasnya. Menjawab hal ini, Sekretaris Daerah (Sesda) Kota Bengkulu, Drs H Yadi MM, mengatakan, terkait keluhan pedagang mengenai Perda Nomor 7 Tahun 2013 tentang Retribusi Pelayanan Pasar belum dapat ditindaklanjuti. Menurutnya, Perda tersebut tetap akan diberlakukan dan akan dievaluasi bilamana kedepan ditemukan adanya permasalahan-permasalahan yang timbul. \"Perda itu setelah ditetapkan perlu dijalankan terlebih dahulu untuk diketahui kekurangan-kekurangannya. Kalau sekarang kan belum dijalankan. Bagaimana bisa kita evaluasi?  Revisi nanti setelah evaluasi,\" tegas pria yang dikenal kebapakkan ini. Sementara Kepala Satpol PP Kota Bengkulu, Jahin Liha Bustami SSos, mengatakan, pihaknya tetap akan selalu melakukan penertiban terhadap para pedagang yang berjualan di badan jalan dan trotoar. Meski seringkali menghadapi berbagai macam ancaman, bagi Jahin, itu hanya merupakan konsekuensi dari tugas yang ia jalankan. \"Mau diumpat, mau dimaki, mau diancam, kita penertiban jalan terus. Karena memang tugas kita menegakkan Perda,\" ucapnya. Sementara itu, Satpol PP Kota Bengkulu kembali melakukan penertiban di Pasar Tradisional Percontohan Panorama, pagi kemarin. Tidak ada ditemukan para pedagang yang berjualan saat itu. Menurut Jahin, nihilnya penertiban yang mereka lakukan di Jalan Belimbing tersebut merupakan wujud dari semakin meningkatnya kesadaran para PKL untuk tidak berjualan di badan jalan melewati waktu yang ditentukan. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait