PINO RAYA, BE – Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan B Najamuddin meminta kepada pabrik pengolahan kelapa sawit di Bengkulu Selatan (BS) agar tidak hanya mengolah kelapa sawit menjadi minyak mentah, namun juga dapat memproduksi minyak goreng yang langsung bisa digunakan warga. “Dengan telah diresmikannya PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) ini, maka di BS sudah ada dua CPO pengolahan sawit. Saya harap ke depannya bisa memproduksi minyak goreng,” kata Sultan saat meresmikan operasional PT SBS di Desa Nanjungan Pino Raya, kemarin.
Menurutnya, dua pabrik CPO di BS yakni PT SBS di Nanjungan dan PT BSL di Desa Air Sulau Kecamatan Kedurang Ilir saat ini baru mampu mengolah buah kepala sawit menjadi minyak mentah. Kemudian minyak mentah ini dijual lagi ke luar daerah. Sehingga untuk mendapatkan minyak goreng warga BS harus mendatangkan dari luar. Sebab itulah dia berharap kedepannya Sultan berharap agar PT SBS dapat mengolah buah kelapa sawit hingga menjadi minyak jadi yang siap pakai. “Saya harap kedepannya hasil dari CPO atau pabrik pengolahan sawit di BS ini tidak lagi menjual minyak mentah ke luar akan tetapi sudah bisa menjual minyak jadi,” terangnya.
Bupati BS, H Reskan E Awaludin SE mengaku bersyukur dengan telah resminya beroperasi PT SBS ini. Dengan begitu saat ini pabrik pengolahan buah kelapa sawit di BS menjadi dua CPO. Menurutnya hal ini akan memberikan dampak yang positif dengan peningkatan kesejahteraan petani sawit di BS. Sebab dengan adanya pabrik sawit di BS ini, maka petani dapat menjual langsung buah sawitnya ke pabrik dengan harga yang sesuai ketentuan pabrik. “Jika selama ini petani penjual kepada pihak ketiga, tentunya harga ditentukan oleh pihak ketiga jauh dibawa harga pabrik, namun dengan adanya pabrik di BS, maka petani dapat menjual langsung ke pabrik dengan harga tinggi,” kata Reskan.
Reskan juga mengimbau warga BS agar terus membuka perkebunan kelapa sawit di BS dan memilih bibit yang unggul sehingga hasilnya lebih maksimal dan kesejahteraan petani menjadi semakin lebih baik. Bagi kebun sawit yang sudah ada agar dapat terus dipelihara. “Adanya pabrik sawit ini agar dapat memberikan motivasi bagi petani sawit BS untuk lebih giat lagi membuka perkebunan sawit agar petani sawit BS semakin makmur,” tandasnya.
Sedangkan Manajer PT SBS, Andreas berharap, dengan telah resmi beroperasinya PT SBS, petani di BS dapat semakin giat bertani sawit. Sebab tempat menjual buah sawit tidak harus keluar daerah lagi. Apalagi CPO di Desa Nanjungan ini dapat memproduksi sawit sebanyak 45 ton perjam. “Harga pembelian kami dengan pihak petani saat ini Rp 1.700 per kg, semoga petani sawit BS dapat terus meningkatkan produktifitas sawitnya dan kami akan menampung semua hasil panen petani,” terangnya.(369)