Tewasnya Edi Paryanto (22), asal Wonogiri Jawa Tengah, yang menetap Jalan Merapi Raya RT 2 RW 2 Kelurahan Kebun Tebeng Kota Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu secara tiba-tiba sempat mengagetkan keluarga dan temannya. Korban tewas akibat tenggelam saat mandi di Pantai Zakat Kota Bengkulu, Selasa (15/10) lalu. Kemarin, jenazah Edi telah dimakamkan. Banyak yang tidak percaya Edi yang dikenal sebagai pekerja keras dan tinggal sebatang kara, kini telah pergi untuk selamanya.
Airullah Syekhdi, Kota Bengkulu
Pemuda asal jawa ini yang baru sekitar 2,5 tahun berada di Kota Bengkulu. Ia dikenal sosok pekerja keras. Pemuda itu pun tak pernah membuat masalah ditempat ia bekerja dan ditempat tinggalnya selama ia berada di kota Bengkulu ini.
\"Dia itu orangnya kalau kerja ini rajin, sikapnya baik. Juga orangnya gak banyak buat masalah, dan bergaul sama siapa saja mau,\" ungkap Reza Yanwar (26) teman korban saat diwawancarai BE di rumah duka di kawasan Kebun Tebeng kemarin.
Menurut Reza, korban juga tidak pernah mengeluh atas apa yang dekerjakannya. Ia selalu tekun dalam bekerja. Setiapkali diperintahakan oleh atasannnya korban selalu mengerjakan pekerjaan dengan baik.
\"Orang itu kerja nggak pilih-pilih, apa yang ia bisa kerjakan dia kerjakan,\"ujarnya rekan korban.
Perjalanan hidup korban memang sedih, Betapa tidak, saat korban meninggal tidak ada satu pun keluarganya yang mengantarnya ke tempat peristrahatan terakhirnya. Pasalnya keluarga korban orang tidak mampu, tak punya biaya untuk datang ke Bengkulu.
\"Keluarganya sudah kami telepon, katanya cuma bisa kirim do\'a saja. Karena mau ke Bengkulu nggak ada uang,\" ujarnya.
Korban yang sehari-hari bekerja serabutan ini, tidak bertemu keluarganya sejak ia merantau ke kota Bengkulu. Hingga akhir hayatnya, korban tak bertemu keluarganya lagi. Korban melakukan ini semua karena untuk menyambung hidup demi masa depan. \"Saya kasihan lihatnya, semenjak ia ke Bengkulu belum pernah pulang,\'\' ungkapnya.
Seperti diketahui, korban tewas berawal saat ia berasama rekan-rekanya berenang di Pantai Zakat Bengkulu. Namun naas bagi korban saat berenang pada jarak sekitar 100 meter dari pinggir pantai, korban terbawa oleh arus hingga ban yang ia gunakan terlepas. Rekan korban mencoba menolong. Namun korban tidak bisa diselamatkan hingga korban tenggelam. Korban baru ditemukan oleh timsar sekitar pukul 20.40 WIB dalam kondisi sudah tidak bernyawa. (**)