‘’Kita minta PLN sungguh-sungguh untuk memprioritaskan listrik di Bengkulu agar bebas pemadaman. Terlebih lagi menjelang perayaan HPN nantinya dan tentunya ini menjadi PR kita bersama agar dapat segera dicarikan solusinya,’’ kata Junaidi.
Selain itu, kata Junaidi, dari Pemprov sendiri akan memprioritaskan dan mendukung terhadap proses pembangunan sejumlah pembangkit yang telah direncanakan. Pasalnya, kebutuhan ini mengingat masih tingginya tingkat pemadaman listrik di Provinsi Bengkulu. Ia tidak menginginkan, jika masyarakat Bengkulu harus membuat keributan, dalam urusan listrik yang sering padam ini.
Meski sering dikecewakan oleh PLN, namun menurut Gubernur, karakter masyarakat Bengkulu memang baik dan sabar. Meskipun begitu, ia berharap aksi yang membuat keributan. Karenanya, untuk menghindari terjadinya hal semacam itu, ia meminta dari PLN untuk serius dalam menghentikan krisis listrik di Bengkulu. ‘’Memang karakter kita, tidak suka bikin ribut–ribut,’’ jelas Junaidi.
Gubernur menambahkan, pihaknya sering menyampaikan keluhan masyarakat ini ke PLN. Namun, keluhan tersebut masih membutuhkan proses cukup panjang dari pihak PLN.
Ia menegaskan, masalah tersebut tentu harus disikapi lebih serius jika pemadaman bergilir terjadi dalam skala yang meluas dan intensitas yang lebih tinggi. Ia menilai, kebutuhan listrik merupakan sebagai sarana untuk pelayanan sosial. Ketersediaan listrik bagi masyarakat merupakan wujud sosial yang harus dilakukan pemerintah. (100)