Anak-anak yang menonton film biru mungkin tidak memahami konsekuensi negatifnya, seperti perubahan cara pandang tentang seksualitas, hubungan yang tidak sehat, atau bahkan dampak psikologis jangka panjang.
Tanpa pemahaman ini, mereka cenderung menganggap aktivitas tersebut sebagai hal yang wajar atau bahkan “normal.”
8. Kecanduan pada Stimulasi Digital
Anak-anak yang terbiasa menggunakan perangkat digital bisa menjadi kecanduan terhadap jenis konten tertentu, termasuk film biru, yang menawarkan stimulasi instan dan intens.
Kebiasaan ini dapat mempengaruhi perkembangan otak anak, terutama bagian yang mengatur kontrol diri dan pengambilan keputusan.
BACA JUGA:Berapa Sih Jam Tidur yang Baik untuk Kesehatan
BACA JUGA:Ketahui 7 Risiko Keseringan Makan Bakso untuk Kesehatan
9. Kurangnya Pengawasan Digital dari Orang Tua
Banyak orang tua yang tidak memahami pentingnya pengawasan digital atau belum memasang filter yang dapat membatasi akses anak pada konten dewasa.
Pengawasan digital yang baik dapat membantu orang tua memantau aktivitas online anak dan melindungi mereka dari paparan konten yang tidak sesuai usia.
10. Adanya Masalah Mental atau Kebutuhan Khusus yang Tak Terpenuhi
Anak-anak dengan masalah mental atau kebutuhan khusus, seperti kecemasan, ADHD, atau depresi, mungkin lebih rentan terhadap kecanduan termasuk kecanduan film biru.
Mereka mungkin merasa bahwa menonton konten tersebut memberikan rasa nyaman atau pengalihan dari masalah yang mereka hadapi.
BACA JUGA:Jadi Momok Wanita! Ketahui Penyebab Selulit dan Cara Menghilangkannya
BACA JUGA:Mengenal 5 Jenis Masker Tanah Liat yang Kaya Manfaat
Kecanduan anak terhadap film biru dapat disebabkan oleh kombinasi faktor psikologis, sosial, dan teknologi.