Sedangkan pada Idul Adha, setelah subuh disunnahkan untuk tidak makan, pergi ke masjid untuk shalat Idul Adha, kemudian setelah sholat, pulang dan menyembelih hewan kurban. Makanan pertama yang dimakan adalah hati hewan kurban tersebut.
Setelah memakan hati hewan kurban, sisa dagingnya dibagikan kepada penduduk sekitar, terutama kepada yang fakir miskin dan kaum dhuafa.
Sebagaimana diketahui bersama, Rasulullah SAW memakan daging kurban sebagai bentuk kesunahan.
Meskipun kurban merupakan kewajiban bagi beliau, Rasulullah tidak pernah menyembelih sendiri satu hewan kurban pun.
Dalam beberapa pandangan, seseorang haram memakan daging dari kurban wajib, seperti kurban karena nazar.
Namun, Rasulullah SAW menyembelih lebih dari satu hewan kurban, di mana hewan kedua dan seterusnya dianggap sebagai ibadah kurban sunnah yang dagingnya boleh dimakan.
Maka dari itu, daging yang dijadikan tabarrukan sebaiknya adalah bagian hati hewan kurban, mengikuti teladan Rasulullah SAW.
BACA JUGA:Agar Mendapatkan Rezeki yang Tak Disangka-sangka, Ustaz Abdul Somad: Amalkan Ibadah Ini Secar Rutin
BACA JUGA:Kebiasaan Rasulullah SAW di Awal Dzulhijjah, Ustaz Abdul Somad: Informasi Langsung dari Istri Nabi
Rasulullah SAW memakan hati hewan kurban tambahan dari kurban wajibnya.
Itulah penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang bagian dari hewan kurban yang paling baik untuk dimakan orang yang berkurban. Semoga bermanfaat.(*)