4. Boneka Kayu
Di depan jajaran rumah adat Batak, kita dapat menari Tortor bersama boneka kayu bernama Sigale-gale. Konon, ada seorang Raja Batak yang berduka kehilangan anak laki-lakinya. Untuk mengobati kerinduannya itu, dipanggil tukang pahat terbaik dan dukun agar membuat patung anak laki-laki diisi ruh dan dapat menari. Namun saat ini, boneka Sigale-gale bergerak dengan bantuan manusia.
5. Batu Parsidangan ( Batu Kursi Tomok )
Di Desa Tomok terdapat situs ‘Batu Parsidangan’ yang menarik. Ini adalah sebuah area dengan meja dan beberapa kursi batu berusia ratusan tahun sebagai peninggalan asli Raja Batak di Desa Wisata Siallagan ketika melakukan rapat. Orang-orang yang mengikuti rapat adalah para raja, tetua di desa, para istri raja, hulubalang, dan dukun. Yang paling sering dibahas selain pesta adat kelahiran, kematian, atau pernikahan, adalah seputar peradilan atas tindak kejahatan seseorang. Di sebelah batu parsidangan terdapat pohon keramat besar (Hariara) yang digunakan dukun untuk bertapa menentukan hari eksekusi para tahanan mati.
Untuk kejahatan ringan, terhukum akan mendapatkan hukuman pasung di bawah rumah raja yang biasanya menjadi tempat ternak. Mereka dipertontonkan pada orang-orang yang lewat untuk efek jera. Lalu, bagi mereka yang melakukan tindak kejahatan berat, akan dihukum mati dengan cara dipancung di depan warga desa.
BACA JUGA:Pesona Pulau Bair, Raja Ampat Mini di Kepulauan Kei yang Jarang Terekspos
Setelah puas menjelajahi sejarah kebudayaan yang ada di Desa Tomok Tak lengkap rasanya jika tidak membawa oleh-oleh khas destinasi wisata yang satu ini. Selain wisata sejarah dan budaya, Desa Tomok juga menawarkan wisata belanja dan kuliner. Anda bisa menemukan kios penjual cenderamata khas Samosir dan mencicipi kuliner khas Batak di sini.(**)