Sesak napas
5. Nyeri di bagian dada
6. Kondisi aritmia
7. Kelelahan
Diagnosis Hipertensi
Langkah diagnosis hipertensi mula-mula akan dokter identifikasi riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik pasien. Kemudian, dokter atau paramedis lain akan menggunakan alat pengukur tekanan darah dengan memakaikan manset lengan tiup di lengan.
Hasil pengukuran akan dilihat berdasarkan empat kategori tekanan darah secara umum, yaitu :
1. Tekanan darah normal : di bawah 120/80 mmHg
2. Prahipertensi: tekanan darah di rentang 120/80 mmHg - 139/90 mmHg
3. Hipertensi tahap 1: tekanan darah di rentang 140/90 mmHg - 159/99 mmHg
4. Hipertensi tahap 2: tekanan darah di atas 160/100 mmHg
5. Krisis hipertensi: tekanan darah di atas 180/120 mmHg Kondisi ini merupakan situasi darurat sehingga pasien diperlukan penanganan medis sesegera mungkin
Cara Mengatasi Hipertensi
Cara mengatasi hipertensi harus dilakukan secara medis agar penanganannya tepat dan tidak memperburuk kondisi.
Penderita hipertensi umumnya diharuskan untuk mengonsumsi obat seumur hidup agar tekanan darahnya dapat terjaga.
Namun, ada beberapa kondisi yang membuat penderita hipertensi dapat diturunkan dosis atau bisa jadi dihentikan konsumsi obatnya, terlebih jika tekanan darah sudah terkendali dengan menerapkan gaya hidup sehat.