Menurut Winda Hidayati dari Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, menghindari mimpi buruk ada beberapa cara, berikut diantaranya;
Berdoa sebelum tidur
Sebagai umat beragama tentu ada yang kita yakini sebagai kekuatan terbesar yang dapat kita gantungkan untuk memohon pertolongan dan perlindungan dari godaan syetan yang dapat mengganggu kita kapan saja. Berdoa merupakan ritual umum yang sudah biasa orang lakukan.
BACA JUGA:Dampak Buruk Pernikahan Dini yang Perlu Kamu Tau!
Membaca beberapa Surat Al-Quran
Selain membaca doa, Rasulullah SAW pernah menganjurkan untuk membaca surat Al-Ikhlas, Al-‘Alaq dan An-Nas kemudian dilanjutkan dengan membaca ayat Kursi, yang diyakini dapat menjaga kita dari gangguan-gangguan jahat atau negatif dari “luar” selama kita sedang terlelap.
Menjaga kebersihan sebelum tidur
Kebersihan diri dan kebersihan tempat tidur juga perlu diperhatikan. Kebersihan diri seperti menggosok gigi, mencuci muka, kaki, lebih bagus lagi jika ditambah dengan berwudu itu membuat diri kita terasa fresh, otak jadi rileks.
Menonton acara TV yang seru atau lucu, membaca buku yang lucu
Mendengarkan musik klasik atau lagu favorit sebelum tidur. Beberapa kegiatan tersebut guna membantu ketenangan dan kesejahteraan psikis kita dari berbagai aktivitas selama seharian. Yaa, sebagai penutup dengan aktivitas hiburan sebelum kita tidur. Dengan begitu, saat kita ingin tidur sedang tidak dibebani dengan pikiran-pikiran yang mengganjal. Sama seperti yang telah dijelaskan, bahwa salah satu penyebab munculnya mimpi buruk adalah kondisi psikis.
Istigafar
Jika kita terbangun karena mimpi buruk, hendaklah meminta penenangan dari Allah Azza Wa Jalla. Salah satu kelebihan dari beristighfar adalah diberikan pelepasan oleh Allah SWT daripada segala masalah.
Tidak menceritakan kepada orang lain setelah mimpi buruk
Orang yang mengalami mimpi buruk dianjurkan untuk tidak menceritakan mimpi buruk tersebut pada orang lain, agar setan tidak merasa senang, puas karena kita yang larut dalam mimpi tersebut yang diciptakannya itu. Selain itu juga agar memutuskan hubungan orang yang memimpikannya dengan mimpi buruk tersebut. Dengan begitu, cerita mimpi buruk tersebut tidak berkelanjutan dan kita tidak terus-terus memikirkannya. Sehingga dengan sendirinya
Mimpi tidak selalu buruk dan juga tidak selalu benar. Sebagai manusia yang berakal, kita bisa membuka lagi pikiran kita untuk memandang mimpi dari sudut lain, misalnya saja mimpi orangtua dirumah sedang sakit keras (mimpi anak perantuan). Nah, mimpi tersebut bisa kita maknai sebagai peringatan untuk tetap ingat dengan orangtua meskipun terpisahkan oleh jarak dan waktu, ingat di rumah orangtua menanti harapan dari kita yang merantau untuk menuntut ilmu, kita perlu menjaga diri untuk kebahagiaan mereka dan masih banyak lagi makna-makna positif lainnya yang tidak lantas serta merta kita cemas tanpa ada koreksi diri. Karena bisa jadi mimpi muncul karena perilaku kita sendiri. Semoga bermanfaat. (**)