BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Bapenda Kota Bengkulu sudah dua kali membuka lelang parkir di KPKNL dari awal September kemarin. Namun 7 dari 9 zona parkir yang tersisa belum juga ada peminat. Atas hal ini Bapenda memikirkan agar zona parkir yang tak laku dijaga oleh juru parkir (jukir) dengan sistem setoran langsung per harinya ke pihak pemkot. Atau juga Bapenda melakukan penunjukan langsung kepada perusahaan yang siap mengelola zona parkir.
Kepala Bapenda kota, Eddyson menjelaskan, kemungkinan faktor tak lakunya 7 zona parkir ini karena besarnya nilai yang ditetapkan. Namun ia menjelaskan, nilai yang ditetapkan tersebut sudah berdasarkan uji petik dan perhitungan yang matang.
"Kami menyiapkan dua opsi pengelolaan parkir terhadap 7 zona parkir tersebut. Yakni pengelolaan parkir dikelola oleh jukir langsung yang selanjutnya membayar PAD ke pemerintah kota atau opsi kedua melakukan penunjukan langsung atau PL kepada perusahaan yang siap mengelola parkir di ke-7 zona tersebut. Untuk nilai tarif PAD yang ditetapkan dipastikan tidak berubah, tetap pada nilai yang sudah ditetapkan saat lelang parkir," jelas Eddyson, Jumat (30/09/2022).
Ketujuh zona yang belum juga ada peminatnya yakni zona 1, 2, 3, 4, 7, 11 dan 12, sedangkan zona yang sudah laku yakni zona 5 dan 10. Hal ini disinyalir karena nilai yang ditetapkan pemerintah cukup besar dan naik dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Mandi di Danau Picung Lebong, Pemuda Tewas Tenggelam
Namun dikhawatirkan jika pengelolaan parkir dikelola oleh jukir, akan ada penurunan PAD karena pemkot tak bisa mengawasi secara langsung jukir yang ditunjuk untuk bertugas. Apalagi hasil setoran parkir harus disetorkan langsung melalui kas daerah yang bakal merepotkan para jukir. (Imn)