BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Berdasarkan data BPBD kota, selain menggenangi jalan raya dan perumahan warga, banjir yang melanda Kota Bengkulu juga menenggelamkan setidaknya 50 hektar lebih area persawahan.
Yang memprihatinkan, para petani baru saja selesai menjalani masa tanam dan kemungkinan bibit padi yang baru ditanam tersebut rusak. Terlebih lagi masih banyak petani yang menanam tanaman yang tidak tahan air, seperti tomat, terong, mentimun, cabai dan lain-lain.
Salah seorang petani di Kelurahan Kampung Kelawi, Tumin mengatakan bisa dikatakan padi yang baru ia tanam terancam gagal panen. Dia menyebutkan kerugian karena tanaman padi terendam banjir mencapai puluhan juta rupiah. Apalagi tanaman padi milik para petani baru berusia sekitar 1 bulan.
"Bisa dipastikan kita gagal panen. Kerugian sudah jutaan sampai puluhan juta ini. Kondisi sawah saya di Rawa Makmur itu kini sudah tidak bisa diakses karena airnya cukup tinggi. Ya mau diapakan lagi, sudah maunya Yang diatas," ungkap Tumin, Rabu (31 Agustus 2022).
BACA JUGA:Intensitas Hujan Tinggi, 5 Wilayah di Bengkulu Terendam Banjir
Ia berharap, ada perhatian dari pemerintah daerah seperti bantuan bagi petani dan mulai melakukan normalisasi sungai dan penanganan banjir yang setiap tahun merendam area persawahannya. Dengan kata lain Tumin mengaku setiap tahun kerap mengalami kerugian gagal panen akibat bencana banjir langganan Kota Bengkulu ini.
Hingga Rabu siang, kondisi air memang sedikit menyusut, namun masih dalam kategori tinggi dan masih menghambat beberapa akses jalan di dalam kota. Banjir ini menggenangi 3 Kecamatan yakni, Muara Bangkahulu, Sungai Serut, dan Ratu Agung serta sudah merendam 5 sekolah, 4 Masjid, dan 5 Kantor Lurah. (Imn)