BENGKULU, bengkuluekspress.com - Keindahan dunia maya di dalam gadjet, membuat kebanyakan anak muda saat ini jauh dengan Al-qur’an, yang secara tidak langsung merusak akidah, akhlak, dan menyia-nyiakan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Hal itulah membuat sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu terinspirasi untuk mendirikan sebuah Rumah Tahfidz Qur’an. Diantaranya yaitu Akbar Uli (mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan 2016), Faizal Asyqi Firmansyah (Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2018), Yessy Rahman (mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2018), dan Halimah (mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan 2018). “QS. Muhammad ayat 7, itu adalah alasan terbesar kami untuk mendirikan rumah tahfidz ini. Selain kami, ada juga beberapa rekan kami yang ikut membantu dalam mendirikan rumah tahfidz ini. Kayak nyari donatur, mengajar dan lain-lain,” ujar Yessy, Rabu (09/02/2022). Di tengah pencarian lokasi dan pencarian donasi yang sedikit demi sedikit mulai terkumpul, akhirnya pada Desember 2019, Rumah Tahfidz Alquran ini bisa didirikan dan mulai aktif pada Januari 2020. Namun sayangnya, setelah beberapa bulan aktif Rumah Tahfidz ini belum juga dilegalkan dikarenakan biaya yang tidak memadai. Untuk itu Yesi dan rekan-rekannya terus-menerus untuk mencari donatur yang kemudian digunakan untuk melegalkan Rumah Tahfidz ini. Dengan bantuan para donatur dan dana yang dikumpulkan dirasa sudah mencukupi, akhirnya setelah 6 bulan aktif, Rumah Tahfidz ini baru bisa dilegalkan, tepatnya pada bulan Juni 2020. \"Rumah Tahfidz ini sih didirikannya itu bulan Desember 2019. Januari 2020, udah aktif tapi setelah 6 bulan baru bisa dilegalkan. karena memang melegalkan itu kan butuh uang,\" ujar Yessy. Rumah Tahfidz Shohibul Qur\'an Rumah Tahfidz Shohibul Quran yang berada di pusat Kota Bengkulu Tepatnya di Jalan Putri Gading Cempaka RT 5 Kelurahan Cempaka Permai kecamatan Ratu Samban ini, memiliki 4 tenaga pendidik dan 6 santri akhwat yang terdiri dari 1 pelajar dan 5 mahasiswa. Sampai saat ini belum ada santri laki-laki yang bergabung, walaupun tempat belajar mengajarnya sudah disediakan. Ha itu dikarenakan kurangnya daya tarik pendidikan yang berbasis dengan Alquran. \"Kalau untuk saat ini santriwati di Rumah Tahfidz Alquran ada 6 orang dan untuk yang laki-laki itu belum ada. mungkin dikarenakan zaman sekarang untuk belajar Alquran itu, minatnya sangat-sangat sedikit. Untuk lokasi santri yang laki-laki itu sudah disediakan, namun sampai saat ini belum juga ada yang mendaftar,\" ujar Yessy. Selain itu rumah tahfidz shohibul Quran ini hanya menerima 10 santri saja dikarenakan tempat tinggal yang terbatas dan juga agar mudah terkontrol serta efektif dalam kegiatan menghafal. Target yang ditentukan dalam rumah tahfidz ini adalah hafal 5 juz Al -Qur\'an dalam waktu yang tidak dibatasi. \"Kalau untuk targetnya sendiri itu hafal Alquran minimal 5 juz . Karena kan santrinya itu rata-rata mahasiswa dan pelajar jadi mengimbangi pedidikan akademiknya juga,\" ujar Yessy. Adapun kegiatan dari santriwati ini adalah tahajud, murojaah, setoran hafalan, beberes rumah sesuai dengan jadwal, aktivitas sekolah, dan mengajar di berbagai cabang rumah tahfidz itu sendiri. \"Selain mereka diajarkan untuk menghafal Alquran, mereka juga diajarkan untuk mengajarkan dan menyalurkan ilmu tersebut kepada orang lain. Untuk lokasi mengajarnya sendiri, kita yang menentukan. Ada yang mengajar di MDTA cabang untuk mengajar anak-anak, ada juga yang mengajar di TPQ Al Maun untuk mengajar ibu-ibu,\" ujarnya. Adapun biaya yang ditawarkan dalam rumah tahfidz shahibul Quran ini ada 3 kategori. Yang pertama yaitu kategori beasiswa, yang kedua kategori full, dan yang ketiga kategori setengah. \"Kalau biaya normalnya, untuk yang full itu uang mukanya Rp 1 juta ditambah uang bulanan nya Rp 600 ribu, itu sudah dapat fasilitas, seperti kasur, TV, dan fasilitas yang lain. Tetapi bagi yang terkendala dengan ekonomi bisa membayar separuh harga yaitu Rp 300 ribu per bulannya, ditambah dengan uang mukanya Rp 1 juta jika mampu. Kalau bawa peralatan seperti kasur dan lainnya sendiri, maka cukup bayar uang muka sebesar Rp 200 ribu saja. Kalau untuk kategori beasiswa, tidak ada biaya apa pun,\" jawab Yessy. Sampai saat ini, rumah tahfidz shohibul Qur\'an sudah memiliki tiga cabang yaitu Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah atau( MDTA) yang terletak di Pasar Bengkulu, Rumah Tahfidz untuk ikhwan yang terletak di Kelurahan Penurunan, dan rumah tahfidz shohibul Quran itu sendiri. Yessy berharap untuk masa yang akan datang, akan terus ada generasi pecinta Al-Qur\'an dan akan lebih banyak donatur yang berbagi dengan para santri, sehingga rumah tahfidz Shohibul Qur\'an bisa lebih maju dan berkembang. \"Harapannya sih semoga akan terus ada generasi yang mencintai Al-Qur\'an, dan semakin banyak donatur yang ikut mengembangkan rumah tahfidz ini,\" tutup Yessy.(ANA/MG19).
Kisah Sekelompok Mahasiswa di Bengkulu Rintis Rumah Tahfidz Shohibul Qur’an
Rabu 09-02-2022,18:44 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :