GIRI MULYA, BE - Kasus penipuan mengatas namakan pejabat daerah kembali terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Dimana kali ini dialami oleh salah seorang pengurus masjid Al Jihad yang berada di Unit 7 RW 09 Kecamatan Giri Mulya. Dimana pengurus masjid Al Jihad yakni Adi Purwanto menerima pesan singkat melalui via Whatsapp pada 13 Juli 2021 lalu yang mengatas namakan Walikota Bengkulu Helmi Hasan yang telah menyampaikan bahwa mendonasikan sebesar Rp 12 juta untuk bantuan masjid Al Jihad dengan melampirkan bukti slif setor ke Rekening Masjid Al Jihad.
Namun setelah dicek kebenaranya donasi sebasar Rp 12 juta yang dikirim atas nama Walikota tersebut tidak ada masuk ke rekening masjid Al Jihad. Akan tetapi malah justru pihak pengurus masjid Al Jihad telah kehilangan uang saldo masjid sebesar Rp.5 juta. Atas kejadian tersebut pihak pengurus masjdi Al Jihad melaporkan kejadian tersebit ke Malpores BU, pada Rabu (14/7).
Ketika dikonfrimasi BE, Pengurus Masjid Al Jihad Adi Purwanto pun mengatakan, memang benar bahwa dirinya telah tertipu oleh oknum yang mengatas namakan Walikota Bengkulu Helmi Hasan. Atas kejadian tersebut pihaknya mengalami kerugian Rp 5 juta.
\"Ya, benar mas, untuk kasus ini pun sudah kita laporkan ke Mapolres BU, sore tadi (14/7),\" kata Adi.
Dalam kesempatan tersebut, Adi pun menjelaskan bahwa kronologis kejadian bermula pada hari Selasa (13/7) sekitar pukul 13.48 Wib ada yang mengechat mengatas namakan Walikota Helmi Hasan telah mendonasikan uang sebesar Rp 12 juta ke Rekening Masjid Al Jihad dengan menyertakan bukti slip setor transfer atas nama Helmi Hasan. Dengan mendapatkan hal tersebut otomatis pihaknya merasa senang dengan adanya bantuan tersebut. Namun setelah itu, yang mengatasnamakan Helmi Hasan meminta kepada dirinya untuk membagi uang tersebut ke masjid lainnya yakni Masjid Al Hidayah, lantaran yang mengatas namakan Helmi Hasan mengaku pengurus Masjid Al Hidayah tidak dapat dihubngi meminta kepada dirinya mencarikan no rekening masjid Al Hidayah. Setelah dicari, Masjid Al Hidayah yang dibawah kepimpinan ustad Faizal Anom tidak ditemukan. Akhirnya Adi pun melaporkan kembali kepada orang yang mengatasnamakan Helmi Hasan bahwa dirinya tidak menemukan kontak atau pun informasi terkait dengan Masjid Al Hidayah.
Kemudian sekitar pukul 16.00 Wib, orang mengatas namakan Helmi Hasan kembali mengechat via Whatsapp kepada dirinya, \"Pak tolong uangnya ditarnfer ke Rekening Masjid Al Hidayah ini nomor rekeningnya,\". Namun Adi pun belum langsung mentransfer uang tersebut, hingga pukul 18.00 Wib, orang tersebut kembali mengechat untuk dapat segera mentranfer uang tersebut dengan dalih bahwa pihak pengurus masjid benar-benar butuh untuk membayar kuba masjid. Dengan menuliskan chat \"ini Amanah Pak\".
\"Kami selaku pengurus masjid mendengarkan kata Amanah tersebut seperti gimana, apalagi yang menanyakan tersebut Walikota Helmi Hasan, bila tidak dilaksanakan malah kami yang tidak menjalankan amanah, makanya kami segera melakukan transfer uang sebesar Rp 5 juta ke Rekening Masjid Al Hidayah tersebut,\" ungkapnya.
Setelah melakukan tranferan tersebutlah, Adi pun baru sadar adanya kejanggalan. Setelah melihat rekening Saldo Masjidnya uang sebesar Rp 12 juta tidak ada. Kemudian Adi pun mencari tahu kebenaran dengan nomor kontak tersebut yang mengatasnamakan Helmi Hasan. Benar terjadi bahwa nomor yang mengatasnamakan Helmi Hasan tersebut bukan Walikota Helmi Hasan, setelah dirinya mendapatkan nomor kontak asli walikota Bengkulu Helmi Hasan kepada salah seorang temannya.
\"Saya baru sadar setelah mentransfer uang tersebut mas, karena dari omongannya untuk bantuan tersebut harus menggunakan nomor rekening lain. Akhirnya saya menghubungi teman saya, untuk memastikan nomor tersebut, memang benar ternyata nomor tersebut palsu. Setelah saya menerima nomor aslinya pak Helmi Hasan dan dirinya pun mengaku hal tersebut bukan dirinya. Dan walikota Helmi Hasan pun meminta hal ini segera dilaporkan ke pihak berwajib,\" terangnya.
Adi pun berharap kepada pihak Kepolisian untuk segera menindaklanjuti aksi penipuan yang mengatasnamakan Walikota Bengkulu ini. Karena dengan kejadian ini pihaknya selaku pengurus masjid Al Jihad mengalami kerugian, apalagi uang tersebut merupakan uang untuk pembangunan masjid yang saat ini tengah melakukan perehaban. Sehingga dengan adanya aksi ini pengerjaan pembangunan masjid lun menjadi terhambat.
\"Atas nama pengurus masjid Al Jihad kami meminta kepada kepolisian segera menindaklanjuti kasus aksi penipuan ini. Karena kejadian ini pembangunan perehaban masjid kami terhenti lantaran uang sisa saldo masjid sudah tidak mencukupi,\"harapnya.
Sementara itu, Kapolres BU AKBP Anton Setyo Hartanto SIK MH melalui Kasat Reskrim Polres BU AKP Jery Antonius Nainggola SIK membenarkan atas adanya laporan tersebut. Dirinya pun mengaku akan segera menindaklanjuti laporan tersebut.
\"Ya, benar mas, baru saja saya menerima adanya laporan tersebut. Hal ini akan kami tindaklanjuti,\"tukasnya.(127)