BENGKULU, bengkuluekspress.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu menghimbau masyarakat untuk selalu mengantisipasi akan fenonema La Nina yang bisa memicu anomali cuaca di wilayah Indonesia. Hal itu diungkapkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat rapat Koordinasi Nasional Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Gempa Bumi dan Tsunami bersama Plt. Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Supran, secara virtual di Ruang Pola Pemda Provinsi Bengkulu, Rabu (7/10). Dwikorita mengatakan, La Nina adalah fenomena turunnya suhu muka laut samudra pasifik yang menyebabkan meningkatnya intensitas hujan dari biasanya. Dimana fenomena La Nina pada level moderat yang akan terjadi pada bulan Oktober hingga akhir tahun. \"Dampak dari La Nina Sumatera mengalami curah hujan lebih tinggi. Maka kita merumuskan rencana aksi bersama mewujudkan zero victims (tidak ada korban jiwa) dalam menghadapi fenomena hydrometeorologi, gempa bumi dan tsunami,\" ungkapnya. Sementara itu, Plt Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Supran menghimbau Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi dapat melakukan sosialisasi kembali terkait mitigasi bencana yang sewaktu waktu dapat terjadi. Dirinya meminta, pengecekan infrastruktur seperti jalur evakuasi, peralatan dan sirine tsunami harus rutin dilakukan agar dipastikan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. \"Dalam penanggulangan bencana semua element termasuk masyarakat harus bersinergi tidak hanya bergantung kepada pemerintah,\" tutupnya. (HBN)
Kategori :