Dikatakan Zahdi, wacana itu telah dilontarkan sejak tahun 2012 lalu, bahkan Kanwil Kemenag telah melakukan studi banding ke Gorontalo tentang bagaimana kelayakan serta tata cara pelaksanaan Embarkasi Antara. Mulai dari fasilitas, dan pelayanan nantinya. \"Kanwil pada dasarnya mendukung terbentuknya Embarkasi Antara itu,\" kata Zahdi.
Dengan waktu dua bulan yang diberikan Gubernur kepada kami untuk pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur) dinilai mampu untuk segera merealisasikanya.
Tahapan awal yang dilakukan yakni mempersiapkan lokasi seperti asrama haji kita dengan penambahan sarana seperti tempat istirahat, masjid, areal parkir, pelayanan air serta aula. \"Asrama yang disediakan harus mampu menampung jemaah haji dengan kapasitas kurang lebih dua kloter atau setara 700 jemaah,\" katanya.
Selanjutnya Embarkasi Antara juga harus mampu melaksanakan kegiatan haji mulai cek kesehatan, cek dokumen paspor dan Dapih, cek barang dengan standar internasional, pembagian gelang identitas serta living cost. Setelah seluruh kegiatan ini dilakukan, maka calon haji nanti tidak perlu menginap di Padang, melainkan hanya transit saja.
\"Jika semua sarana dinilai telah selesai, kemudian diusulkan ke Kementerian Agama untuk disurvey kembali, apakah embarkasi yang diusulkan itu memenuhi syarat atau sebaliknya,\" katanya. (247)