ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Setelah dikeluhkan oleh pihak Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perternakan (DTPHP) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), lambannya pekerjaan perbaikan irigasi di kawasan persawahan di Kemumu Kecamatan Arma Jaya juga dikeluhkan para petani setempat
Sebab, sesuai perjanjian pengerjaan perbaikan irigasi tersebut hanya memakan waktu selama kurang lebih 3 bulan, akan tetapi hingga memasuki bulan November pekerjaan hanya baru berjalan sekitar 50 persen. Hal ini disampaikan Lurah Kemumu, Awalludin SIP, kemarin.
\"Keluhan ini telah disampaikan langsung oleh pihak para petani kepada saya. Padahal semestinya para petani bisa tiga kali panen dalam setahun. Namun karena rehab irigasi ini lambat petani tidak bisa menanam padi dan ini jelas membuat para petani merugi,\" kata Awalludin.
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak kontraktor yang melakukan pekerjaan irigasi tersebut yakni pihak PT Roda Binduriang Pratama. \"Ya, dari hasil koordinasi, pihak kontrakator mengakui bahwa ini disebabkan selain faktor alam juga tahapan awal seharusnya di bulan Juli diundur di bulan Agustus, ini semua karena permintaan para petani agar proses pengeringan irigasi ditunda sampai padi yang sudah ditanam petani panen,\" ungkapnya.
Lebih lanjut Awalludin menyampaikan, pihak kontraktor juga menuturkan bahwa pihaknya berjanji di akhir bulan November pekerjaan tersebut akan selesai.
\"Mudah-mudahan di akhir bulan November ini selesai dan air bisa mengalir kembali,\" sampainya.
Untuk diketahui, molornya perbaikan irigasi ini membuat ratusan lahan hektare sawah yang dimiliki 6 desa, yakni Desa Sido Urip, Desa Sidodadi, Desa Tebing Kaning, Desa Tanjung Raman, Desa Kemumu, dan Desa Sumber Agung terganggu tidak bisa menanam padi hingga saat ini. (127)