Sawah Mulai Kekeringan

Jumat 06-09-2019,11:08 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

CURUP, Bengkulu Ekspress- Dampak dari musim kemarau yang melanda Kabupaten Rejang Lebong mulai dirasakan para petani, khususnya di Kecamatan Curup Selatan. Hal tersebut terlihat dari mulai mengeringnya area persawahan warga karena hujan tak kunjung turun dan debit air irigasi kian mengecil.

Area persawahan yang mulai kekurangan air bahkan mengering tersebut seperti terjadi di Desa Rimbo Recap dan Desa Lubuk Ubar Kecamatan Curup Selatan. Akibat kejadian tersebut sejumlah petani terancam gagal panen.\"Yang paling parah kekeringan adalah ditempat kami ini karena di bagian ujung irigasi dan air irigasi tidak sampai lagi,\" sampai Anjar (38) warga Dusun II Desa Lubuk Ubar.

Dijelaskan Anjar, akibat kekeringan tersebut padinya yang sudah usia 4 bulan dan masuk masa bunting terancam gagal panen, karena diusia tersebut tanaman padi harus terendam air sehingga buahnya akan maksimal. Bila terus tak mendapat air menurutnya padi tetap berbuah namun nanti tidak memiliki biji.

Tak hanya mengancam tanaman padi seluas 1/2 hektar miliknya, kekeringn juga melanda kolam ikan miliknya, bahkan karena tidak ada pasokan air ia terpaksa memanen ikan mas miliknya. \"Ikan mas kemarin terpaksa kami panen karena sudah mabuk dan hampir mati semua,\" terangnya.Atas kejadian tersebut, Anjar berharap hujan bisa segera turun sehingga sawah dan kolam ikan mereka bisa kembali terisi air dan mereka terhindar dari gagal panen.

Sementara itu, Meliawati (50) petani sawah di Dusun III Desa Rimbo Recap juga mengaku saat ini sawah-sawah petani dikawasan tersebut juga mulai mengalami kekeringan meskipun tidak separah yang terjadi di Desa Lubuk Ubar. Karena memang lokasi sawah mereka berada ditengah - tengah saluran irigasi sehinga masih bisa mendapatkan air, itupun menurutnya harus bergantian dengan petani lainnya.

\"kalau kering benar belum, karena kita masih dapat air meskipun harus bergantian yang sawah saya ini dapat jatah siang hari, sebagian lagi malam hari,\" sampainya.

Itupun menurutnya, saat pembagian air tersebut harus dijaga, karena bila tidak dijaga bisa saja petani lain membuka penutup atau bendungan sementara ditengah irigasi sehingga air bisa mengaliri sawahnya.\"Kalau sekarang harus banyak sabar, kalau tidak bisa ribut sesama petani lain,\" sampainya.

Harus adanya pembagian air tersebut, menurut Meliawati baru terjadi saat musim kemarau ini. Karena saat musim hujan debit air irigasi melimpah sehingga petani tidak perlu bergantian untuk mendapatkan air.\"Kami berharap hujan segera turun, sehingga air untuk sawah kami bisa melimpah, kalau seperti ini terus meskipun tidak gagal panen namun hasilnya pasti menurun,\" demikian Meliawati. (251)

Tags :
Kategori :

Terkait