Bengkulu, Bengkukuekspress.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla Minggu pagi, (16/2) menghadiri dan resmi menutup acara Sidang Tanwir Muhammadiyah yang dilaksanakan di Bengkulu. Pada kegiatan penutupan sidang Tanwir Muhammadiyah yang digelar di Halaman Gedung Raya Semarak Bengkulu tersebut, dalam sambutannya Wapres menyampaikan untuk menjaga kerukunan beragama dan bernegara di Indonesia.
\"Suatu kehormatan besar untuk menutup acara ini. Tentu suatu makna yang penting dari tema acara ini yang mana beragama yang mencerahkan,\" ujar Jusuf Kalla.
Dikatakan JK, dalam kehidupan beragama tentu berbagai hal telah terjadi. Umat Islam selalu bangga menjadi pemeluk agama yang mayoritas di negara ini, yang tentu harus berbuat banyak lagi untuk menjaga kerukunan ini. Di dunia dari 50 negara muslim dengan mayoritas agama Islam, setidaknya ada 15 negara Islam berkonflik di dunia saat ini. Dulu konflik tersebut negara dengan penjajahan, namun saat ini konflik di negara-negara Islam, seperti Suriah, Afganistan, Syria konflik tersebut antar masyarakat dengan pemerintahnya.
\"Hal itulah makanya kita butuh pencerahan beragama. Bukan hanya di Indonesia sebagai mayoritas muslim, namun di dunia ini,\" tegasnya.
Dilanjutkannya, menurut penelitian keagamaan dan ibadah saat ini sangat kuat, namun yang melemah saat ini yaitu akidah berhubungan antar manusia. Keharmonisan dalam bermasyarakat dan toleransi beragama.
\"Seperti halnya banyak yang mengatakan perlu pelaksanaan syariah, namun pertanyaan itu saya tanyakan kembali. Syariah apa yang tidak bisa dilakukan di Indonesia. Karena Indonesia masjid banyak, ibadah bisa dimana saja, berpuasa, membayar zakat dan kerukunan bersama. Begitulah suasana di Indonesia yang sangat luar biasa,\" paparnya.
Masih kata JK, agama yang mencerahkan, kejujuran tentu juga banyak hal yg perlu diperbaiki dan dikerjakan bersama. Yang terjadi saat ini kekurangan kita dari sisi ekonomi dan pendidikan. Tentu menjadi upaya kita bersama untuk mencerahkan umat. \"Kehidupan bernegara, kehiduapn beraagama tentu harus ditingkatkan lagi. Ibadah makin baik dan ekonomi dan pendidikan mengenai itu perlu diciptakan untuk mencapai itu,\" tandasnya.
Ditambahkan, karena hal ini bisa menjadi cara menjaga Islam sebagai tata nilai agama. Tata nilai ini menjadi perjuangan yang harus dilakukan. Orang yang berpikir radikal tentu diluar tata nilai yang ada.
\"Apa yng diputuskan pada Tamwir ini sebagai mencerahkan agama dan bernegara. Terima kasih atas Muhammadiyah yang selalu mendukung dan menjaga kerukunan beragama,\" tutupnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan, menjaga dan memelihara Muhammadiayah bukan perkara mudah, senantiasa kita selalu berdoa dengan yang kuasa. Karena, atas berkat dan ridhonya supaya Muhammadiyah tetap maju dari zaman ke zaman.
Dari sidang Tanwir Muhammadiyah yang dilakukan sejak 3 hari lalu, ada 8 poin besar sudah disampaikan dan ada 9 poin strategis yang direncanakan. Jika kita akan mencerahkan umat dalam universal maka dari kita sebagai pelaku yang telebih dahulu melakukannya.
\"Beragama yang mencerhkan, dan berkemajuan. Terima kasih kepada Bengkulu sebagai tuan rumah. Kami akan kembali ke kampung halaman masing dan akan mengenang kegiatan ini,\" paparnya.
Sementara Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah mengatakan, terima kasih atas kunjungan Wakil Presiden dan para perserta Tanwir karena sangat berarti menjadi sempurnanya perjalanan sidang Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu.
\"Kita berharap menjadi tanggung jawab bersama untuk mengimplementasikannya poin-poin yang telah diadapat. Terima kasih telah menjadikan Bengkulu menjadi tuan rumah sidang Tanwir Muhammadiyah. Semoga peserta nantinya dapat menceritakan hal baik yang di dapat di Bengkulu,\" tutup Gubernur. (HBN)